BERITABANJARMASIN.COM - Bawaslu RI yang turut memantau jalannya Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kalsel secara umum menilai pelaksanaan berjalan lancar. Pihaknya juga memberikan beberapa masukan berupa catatan di PSU 9 Juni 2021.
Ketua Bawaslu RI, Abhan menyampaikan ada empat point yang menjadi catatan dan diharapkan dapat menjadi evaluasi pada pemilu ke depan.
Pertama, aksesibilitas TPS yang dinilai masih tidak ramah bagi penyandang disabilitas, didirikan di permukaan yang tidak rata seperti di atas tanah berbatu atau bidang yang miring.
Kedua, syarat administrasi dalam menggunakan hak pilih warga yang masih terjadi salah penafsiran di KPPS. Dimana hanya warga yang terdaftar yang boleh menggunakan hak pilihnya.
Ketiga, PSU berkaitan dengan protokol kesehatan (prokes). Pihak Bawaslu mendapati beberapa TPS yang tidak menerapkannya sehingga terjadi kerumunan pemilih.
Terkait prokes ini juga ada beberapa TPS yang tidak menyediakan bilik khusus bagi pemilih dengan suhu tubuh 37,3 derajat celcius. Selain itu fasilitas cuci tangan berada jauh dari pintu masuk TPS juga didapati pihaknya.
Keempat, terkait proses perhitungan suara terdapat pemilih yang memaksa mewakili keluarganya untuk memberikan hak pilihnya dengan disaksikan langsung secara virtual oleh yang bersangkutan.
"Kami menyarankan tidak diberikan, mengingat ada asas langsung dalam penyelenggaraan pemilihan," ujarnya kepada media di Bawaslu Kalsel (9/6/2021).
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kalsel Erna Kasypiah mengatakan hal-hal yang disampaikan Bawaslu RI menjadi evaluasi pihaknya untuk pemilihan kedepan penyelenggaraan dapat lebih baik lagi.
"Apa yang disampaikan beliau sudah mewakili apa yang kita laksanakan pengawasan pada hari ini," katanya. (maya/sip)
Posting Komentar