BERITABANJARMASIN.COM - Langkah konkret dilakukan Dewan Kesenian Kota Banjarmasin untuk melestarikan seni tradisi lamut Banjar. Setelah sukses menggelar agenda mengenang 100 hari kepergian Gusti Jamhar Akbar (GJA), petisi menjadikan nama GJA menjadi nama Menara Pandang Banjarmasin pun masif dilakukan.
Dalam agenda mengenang 100 hari GJA, Sabtu (26/6/2021) di Kampung Buku Banjarmasin, Dewan Kesenian Banjarmasin mengundang dua anak almarhum yaitu Gusti Pansurna dan Gusti Nur Aina. Selain itu juga diundang peneliti sekaligus akademisi Universitas Lambung Mangkurat, Sainul Hermawan yang sempat membuat tesis mengenai seni tradisi lamut.
Ketua Dewan Kesenian Banjarmasin, Hajriansyah mengatakan, GJA sebagai maestro seni tradisi lamut sangat layak diapresiasi. Apalagi saat ini penerus seni tradisi lamut sangat langka. "Sehingga kami kira layak nama beliau dijadikan nama menara pandang, yaitu menara pandang Gusti Jamhar Akbar," urainya.
Menurutnya, seni tradisi lamut memberikan gambaran mengenai keluasan pandangan. Sehingga urang Banjar, perlu mengambil hikmah, bahwa dalam kehidupan ini perlu lah memiliki pandangan yang luas dan tidak sempit. "Menara pandang berada di pinggir sungai dan ketika melihat sungai yang luas, pandangan kita terbuka. Ini sejalan dengan filosofi seni tradisi lamut," tuturnya.
Selama sebulan ini, ujarnya, Dewan Kesenian Banjarmasin menggalang dukungan secara luas kepada masyarakat untuk mendukung usulan nama menara pandang menjadi Menara Pandang Gusti Jamhar Akbar.
Akademisi ULM, sekaligus pemerhati lamut, Sainul Hermawan mengusulkan Pemkot Banjarmasin turut serius memelihara seni tradisi lamut. Misalnya saja dimasukkan ke dalam mata pelajaran muatan lokal. "Perlu perhatian untuk seni tradisi lamut ini," harapnya.
Dalam agenda mengenang 100 hari kepergian GJA di Kampung Buku, diputar pula video singkat mengenai GJA. Video ini dibuat oleh tim DK Banjarmasin yang dikoordinir oleh Munir. Dengan lugas dan baik, video ini boleh dibilang menjadi video tentang lamut pertama yang begitu emosional. (sip)
foto: dok.Rahim Arza
Posting Komentar