BERITABANJARMASIN.COM - Ada beberapa faktor penyebab lahirnya anak stunting diantaranya pola makan, pola asuh, dan sanitasi.
"Jadi pola itu keterkaitan dengan bagaimana kita melakukan pengasuhan terhadap anak," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kalsel, Nurul Ahdani, Selasa (6/7/2021).
Dimulai dari 1.000 hari pertama kehidupan bayi, peran ibu terhadap balita secara emosional dan psikologis harus lebih dewasa dalam menjaga memantau tumbuh kembangnya.
Seperti pada pola asuh bayi yang baru lahir hanya boleh diberikan air susu ibu (Asi) tidak boleh yang lain, sementara pada kasus stunting kebanyakan ibu tidak bisa memberikan ASI eksklusif.
Begitu juga dengan pemberian asupan gizi seimbang yang dikenal dengan isi piring ku dimana pada 2018 sudah dikampanyekan secara nasional oleh tim penggerak PKK Provinsi Kalsel.
Dimana pada waktu itu Kalsel berhasil memecahkan rekor muri kampanye penurunan stunting dengan menghadirkan 2053 ibu hamil untuk mengonsumsi gizi seimbang isi piring ku.
"Dengan isi piring ku kebutuhan gizinya sudah diperhitungkan keperluan gizi yang diperlukan oleh ibu hamil," terang dia.
Dimana dalam isi piring ku semua takaran porsi gizi seimbang untuk ibu hamil sudah disesuaikan, seperti pembagian nasi hanya sepertiga, lauk sepertiga termasuk buah dan sayur.
"Itu berpengaruh untuk ibu hamil di 1000 hari pertama kehidupan untuk perkembangan dan otak janin," papar dia.
Selanjutnya, pola sanitasi tergantung dari lingkungan rumah tempat tinggal, dimana kasus stunting banyak terjadi pada lingkungan yang tidak mempunyai jamban yang sehat, tidak menggunakan air bersih, dan lingkungan dalam rumah tangganya lembab tidak ada sirkulasi udara.
"Jadi kalau tidak konsumsi air bersih tidak buang air besar pada jamban sehat itu berpengaruh," sebut dia.
Nurul mengatakan berdasarkan survei faktor kemiskinan menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting pada anak yang dilahirkan.
"Karena rumah tangganya tidak memenuhi syarat kesehatan tidak punya jamban sehat tidak punya akses air bersih dan kondisi rumahnya tidak sehat," pungkas dia. (fitri/sip)
Posting Komentar