BERITABANJARMASIN.COM - Menyambut HUT ke-76 Republik Indonesia para pedagang bendera musiman di kawasan Pasar Sudimampir Banjarmasin sejak akhir Juli lalu mulai mencoba peruntungannya.
Meskipun dalam suasana pandemi dan perekonomian masih lesu, para pedagang musiman ini tetap berharap peringatan Proklamasi RI tetap diikuti pembelian bendera dan pemasangan perik-pernik lainnya.
Sayangnya, harapan mendapat rezeki belum sesuai yang diharapkan. Bahkan penjualan tidak seramai tahun lalu. “Tahun lalu lumayan, tahun ini menurun sampai 75 persen," ujar Udin TM penjual bendera merah putih kepada Beritabanjarmasin.com, Rabu (11/8/2021).
Setiap ukuran bendera yang dijual memiliki harga yang berbeda. Adapun harganya untuk pengukuran 10 meter mulai dari Rp450.000, ukuran tiga meter Rp180.000. Selain menjual bendera Udin juga menjual umbul-umbul serta pernak-pernik lainnya.
"Mahal lagi yang kainnya bagus harganya Rp 650 sampai Rp750.000. Tergantung bahannya," ujar pria yang sehari hari berjualan mainan anak-anak.
Sejak diberlakukannya PPKM di level 4 di Banjarmasin, dinilai sangat mempengaruhi minat pembeli bendera Merah Putih dan beberapa pernak-pernik lainnya. Para pedagang musiman ini pun juga ikut terdampak dengan menurunnya hasil penjualan.
Dimana dikatakan Udin, kebanyakan pelanggan yang biasa membeli dengan jumlah banyak berasal dari luar Banjarmasin, yakni Kalteng, Tanah Laut, dan Bati-bati.
"Biasanya jauh dari luar itu yang kami harapkan orang luar kalau orang dalam paling satu dua dan paling banyak lima," ungkapnya.
Selain Udin, pedagang bendera lainya Nene Ipit juga mengaku merasakan dampak yang sama, sejak adanya pandemi ditambah PPKM level 4, jualnya menurun drastis bahkan sepi pembeli.
“Saya berharap semuanya jadi lebih ada kepastian mengenai berakhirnya PPKM ini dan semoga semua kondisinya akan terus pulih dan membaik,” tutupnya. (fitri/sip)
Posting Komentar