BERITABANJARMASIN.COM - Ahmad Rifa'i dan Sulistia Ningsih, pasangan suami istri (pasutri) ini sungguh tak menyangka, kesulitan hidup mereka mendapat perhatian serius dari Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina.
Keduanya pun dibuat kagum saat melihat orang nomor satu di kota berjuluk seribu sungai itu datang langsung ke rumah mereka, di Gang Amanah, RT 30, Kelurahan Pekapuran Raya, Kecamatan Banjarmasin Timur.
H Ibnu Sina sengaja mengunjungi rumah pria berumur 25 tahun itu untuk memberikan bantuan terkait kesulitannya membayar biaya persalinan istrinya di rumah sakit.
Wanita berumur 24 tahun itu, beberapa waktu lalu telah melahirkan anak kembar dengan cara operasi caesar. Total biaya yang diperlukan untuk persalinan itu sekira Rp.25 juta.
Bak pribahasa untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, Ahmad Rifa'I yang kesehariannya tak berpenghasilan tetap ini, saat itu hanya memiliki uang persalinan dari Jamkesda sekira Rp18.060.000.
Malangnya lagi, kondisi anak kembarnya saat dilahirkan kurang stabil dan harus dimasukan dalam incubator.
Namun, karena ketiadaan biaya, akhirnya dengan sangat terpaksa ia membawa pulang istri dan bayi kembarnya itu.
Tentunya, sebelum ia dan keluarga meninggalkan rumah sakit, terlebih dahulu ia membuat surat pernyataan yang isinya akan menyelesaikan kekurangan biaya persalinan sekira Rp6.996.002, maksimal tanggal 12 Agustus 2021.
Ditengah kesulitan yang dihadapi itu, tiba-tiba dewi fortuna datang menghampiri.
Salah seorang teman dekatnya yang bersimpati dengan kesulitan Ahmad Rifa'I, kemudian berbagi cerita di media sosial.
Hasilnya, cerita di media sosial itu langsung viral dan mendapat simpati banyak warga yang salah satu nya adalah H Ibnu Sina.
Pemimpin Bumi Kayuh Baimbai ini, Selasa (10/08) pagi sekira pukul 08.30 wita, dengan ditemani para pejabat lingkup Pemko Banjarmasin, mendatangi rumah Ahmad Rifa'i.
“Hari ini ulun sengaja datang menemui pak Ahmad Rifa'i dan ibu Sulistia Ningsih yang sempat masuk di media sosial. Biasa begitu, warga kita ini kalau memang ada kepedulian langsung memposting di media sosial, walaupun setelah ulun tanya pak rifa'i menyatakan tidak ada niat sedikitpun handak memviralkan, tidak ada niat sedikitpun untuk dipublikasi, tapi hanya minta mencarikan gawian saja,” ujar H Ibnu Sina.
Dijelaskan H Ibnu Sina lagi, terkait adanya tunggakan pembayaran persalinan di rumah sakit, saat ini sudah terselesaikan melalui alokasi anggaran untuk warga tidak mampu dengan program Jampersal.
“Alhamdulillah sudah tertutupi, dibantu untuk menutupi tidak dianggap hutang. Kalau dia nyicil kan kita prihatin juga dalam situasi seperti ini menyicil, sementara yang bersangkutan tidak punya pekerjaan. Alhamdulilah bisa dibantu langsung untuk menutupi kekurangan-kekurangan nya, termasuk kelebihannya untuk biaya anak pemeliharaan anaknya beli susu, beli perlengkapan bayi dan lain,” katanya.
Selain mendapat bantuan dari program Jampersal, saat itu H Ibnu Sina juga menyerahkan bantuan secara pribadinya sekira Rp10 juta.
Bantuan lain untuk anak kembar Ahmad Rifa'I juga datang dari direktur PDAM, dari pak RT, Camat dan Lurah, dan dari PLT direktur rumah sakit Sultan Suriansyah.
“Mudah-mudahan Nihlah dan Naylatun Zahra bisa tumbuh sehat, keduanya memang perlu perawatan, dokter sudah memberikan rekomendasi juga dan melajari ibunya tentang cara merawat bayi lahir kurang berat badannya. Insyaallah kalau dirawat dengan baik, dengan suhu yang diatur secara tetap, bisa sehat dan bisa tumbuh dengan baik. Kami berpesan agar sang Ibu itu rajin kontrol dan berkonsultasi dengan bidan setempat, dan juga para media di Puskesmas Pekapuran Raya,” pungkasnya.
Dari informasiterhimpun, usai ceritanya viral di media sosial, Ahmad Rifa'I pun langsung mendapatkan tawaran pekerjaan. (Advertorial)
Posting Komentar