BERITABANJARMASIN.COM - Kepiting rajungan Desa Tanjung Pangga
Kelumpang Selatan, Kotabaru ternyata memiliki nilai ekonomi cukup tinggi dari ratusan hingga jutaan rupiah per kilogramnya.
Anggota Komisi II DPRD Kalsel, M Yani Helmi menyampaikan jika pemanfaatan dapat dikelola secara baik dan maksimal maka diprediksi mampu sebagai penyumbang pendapatan di Desa Tanjung Pangga, Kecamatan Kelumpang Selatan, Kabupaten Kotabaru.
Menurutnya jika bisa dimanfaatkan dari hulu ke hilir harga tidak lagi berkisar Rp500.000 - Rp600.000 lagi namun bisa bernilai harga ekspor.
Dirinya melihat wilayah tersebut memang sangat berpotensi besar untuk melakukan pembudidayaan kepiting rajungan bakau. Bahkan, kabarnya harga jual komoditi di sejumlah pasarnya pun juga bagus.
"Terlebih, mampu menghidupi kebutuhan sehari-hari para nelayan di daerah tersebut," ujarnya usai menjaring aspirasi (reses) di Desa Tanjung Pangga, Kelumpang Selatan, Kotabaru.
Kades Tanjung Pangga, Hendera Jainal Rahmadi mengungkapkan komoditas ini menjanjikan depannya bagi perekonomian masyarakat desa menuju pemulihan dimasa pandemi Covid-19.
Ia memaparkan komoditas ini sempat harga perkilonya di pasaran sekitar Rp8.500 karena dampak Covid-19. Namun, setelah melandai dan berada di level 2, penjualannya naik secara drastis mulai dari Rp120.000 yang belum dikupas, sedangkan sudah dikupas cangkangnya mampu berkisar antara Rp550.000 - Rp650.000. Bahkan, bisa tembus diangka Rp1.000.000 apabila berhasil diborong.
Ia pun mengharapkan adanya penyuluhan
dari pemerintah daerah dalam mendorong pangsa pasar dari komoditi kepiting rajungan bakau tersebut hingga membina bagaimana agar budidaya ini mampu terealisasi. (maya/sip)
Posting Komentar