Ibnu mengatakan Pemkot Banjarmasin akan memberlakukan hal yang sama agar tidak terjadi kerumunan yang berpotensi klaster baru.
"Saya kira kita ikut saja apa yang telah diputuskan pemerintah pusat," katanya, Jumat (19/11/2021).
Hal itu menurut Ibnu merupakan salah satu upaya kekarantinaan bagi masyarakat dalam menangani penyebaran Covid-19.
Karena sebelumnya pemerintah pusat maupun daerah telah memprediksi akan terjadinya kegiatan dan pergerakan masyarakat saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Desember mendatang. "Ini yang menjadi catatan penting bagi kami, agar dapat mengantisipasi," terangnya.
Sebelumnya pihaknya telah melakukan rapat koordinasi bersama Forum Komunikasi Daerah (Forkopimda) untuk tidak memperbolehkan melakukan perayaan nataru baik itu diruang publik terbuka maupun hotel.
Bahkan larangan tersebut juga diberlakukan untuk para ASN, untuk tidak melakukan perjalanan dinas keluar daerah saat penerapan PPKM level 3. "Aturan itu sudah jelas, jadi saya harap kerja sama semua pihak," tandasnya.
Untuk diketahui, penerapan status PPKM level 3 dilakukan tanpa pengecualian diseluruh daerah. Baik yang saat ini berada dilevel 1 ataupun 2 yang akan berlaku mulai 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022.
Sebagai catatan, bila merujuk pada Inmendagri terdahulu, yakni Inmendagri No.57/2021 yang diterbitkan pada 2 November 2021.
Aturan perjalanan yang berlaku di daerah PPKM Level 3, antara lain transportasi umum (kendaraan umum, angkutan massal, taksi konvensional dan online, serta kendaraan sewa/rental) diberlakukan pengaturan kapasitas maksimal 70 persen, dan 100 persen untuk pesawat terbang dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. (arum/maya)
Siaga Bencana Hidrometeorologi, Dinsos Kalsel Berikan Bufferstock Ke Lima Kabupaten/Kota
BERITABANJARMASIN.COM - Beberapa bulan lalu, Dinas Sosial Kalimantan Selatan (Kalsel) telah memberikan bufferstock untuk lima Kabupaten/Kota di Kalsel yang diperkirakan mengalami hujan dengan intensitas tinggi.
Bantuan yang diberikan berupa makanan siap saji, makanan tambahan, food ware, kid ware, family kit, paket sandang, kasur, matras dan terpal.
Seperti prediksi BMKG, beberapa waktu terakhir sejumlah wilayah di Kalsel mengalami bencana hidrometeorologi. Hujan deras terjadi di kabupaten/kota dan membuat beberapa di antaranya terendam banjir.
“Kabupaten Balangan, Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Selatan (HSS), Banjarbaru, dan Tanah Bumbu sudah kita berikan bantuan dari Dinsos Provinsi,” kata Kepala Dinas Sosial Kalsel, Siti Nuriyani.
“Untuk banjir yang di HST, dapur umum telah didirikan oleh Tagana Kabupaten semenjak tiga hari yang lalu sebanyak dua ribu paket makanan perhari untuk membantu masyarakat, sementara untuk Kabupaten HSS belum ada,” tambah Nuriyani.
Nuriyani mengatakan, pihaknya juga telah meminta Dinas Sosial kabupaten/kota se-Kalsel untuk siap siaga logistik di wilayah masing-masing. Mengingat hingga har ini (19/11/2021) hujan masih mengguyur beberapa daerah di Kalsel.
Sementara itu, Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Dinas Sosial Kalsel, Achmadi, mengatakan pihaknya saat ini masih terus memantau perkembangan banjr di tiga kabupaten yang terdampak hidrometeorologi.
“Kabupaten Balangan sudah mulai penurunan dan kering. Untuk Kabupaten HSS pun juga surut, sementara untuk Kabupaten HST turun perlahan sebesar 10 cm,” kata Achmadi. (RilisMC Kalsel/Rns)
Penanganan Banjir HSS, Sekdaprov Kalsel: Cuaca Ekstrem
BERITABANJARMASIN.COM - Penanganan banjir di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) ditanggapi Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar.
Roy mengatakan pihaknya sudah menyampaikan permintaan kepada kepala
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) untuk terus memantau perkembangan.
"Saat ini belum ada laporan, nanti kami akan cek juga sehingga bisa dicarikan strategi dan langkah untuk menangani banjir tersebut," ujarnya (18/11/2021).
Banjir yang dipengaruhi perubahan iklim yang sedang terjadi ini kata Roy akan dijadikan bahan pihaknya untuk mengkaji kembali agar perubahan ini tidak semakin cepat berubah yang ujungnya mengakibatkan cuaca ekstrem.
"Kalau kita lihat informasi media massa, cuaca ekstrem tidak hanya di Kalsel namun terjadi di mana-mana," ucapnya.
Untuk mengantisipasi perubahan iklim di masa yang akan datang tidak terjadi lagi maka ujar Roy diperlukan kolaborasi semua pihak. (maya/sip)
Posting Komentar