BERITABANJARMASIN.COM - Pengajuan tambahan kuota BBM untuk Kalsel berbanding terbalik dengan data dari Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas yang menyatakan kuota BBM cukup hingga akhir tahun bahkan masih mempunyai sisa.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalsel, HM Rosehan Noor Bahri pun mengaku malu saat membawa apirasi mengenai permintaan tambahan kuota BBM tahun 2021. Sebab saat pertemuan beberapa waktu lalu, BPH Migas membuka data dan menyatakan bahwa kouta BBM Kalsel per tanggal 31 Oktober lalu terpakai hanya 81 persen. "Kalau terpakai 81 persen, sisanya masih ada 19 persen," ujarnya (10/11/2021).
Adapun aspirasi yang dibawa ini ujar Rosehan berasal dari Komunitas Sopir Indonesia (AKSI) di Kalsel yang bersama dirinya bertandang ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) Jakarta.
Ia pun mengungkapkan pemakaian BBM selama ini rata-rata delapan persen per bulannya sehingga dua bulan lagi akhir tahun 2021 hanya memerlukan 16 persen. "Sisanya masih ada kelebihan tiga persen," jelasnya.
Dirinya pun mewanti-wanti agar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) jangan berbuat nakal terhadap penyaluran dan penggunaan BBM.
Karena menurutnya dugaan kelangkaan BBM bersubsidi di Kalsel akibat adanya pelangsir sehingga masyarakat pintanya harus berani melaporkan jika menemui penyimpangan di lapangan. (maya/sip)
Posting Komentar