BERBAGAI upaya dilakukan
Pemerintah Kota Banjarmasin untuk mengantisipasi banjir yang diprediksi berlangsung hingga awal 2022. Saat ini sudah mulai
terjadi fenomena alam La Nina dan air pasang yang mengakibatkan genangan air di
sejumlah wilayah.
Beberapa
diantaranya menginstruksikan agar seluruh kecamatan dan
kelurahan melakukan kegiatan bersih-bersih saluran air hingga melakukan program
lanjutan normalisasi sungai saat ini sedang berjalan.
Antisipasi Banjir, Wali Kota Banjarmasin
Instruksikan Kecamatan Bersihkan Aliran Sungai Dan Drainase
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina instruksikan seluruh
kecamatan dan kelurahan untuk melakukan kegiatan bersih-bersih saluran air agar
tidak terjadi penyumbatan.
Hal tersebut sebagai bentuk upaya Pemkot Banjarmasin
dalam mengantisipasi terjadinya banjir mengingat intensitas curah hujan cukup
tinggi. "Kami arahkan kecamatan dan kelurahan untuk melaksanakan giat
itu," tegasnya, Sabtu (11/9/2021).
Selain itu pemkot akan melaksanaan kegiatan serupa
secara serentak pada 26 September mendatang di dua kawasan utama yakni kawasan
Jalan A Yani dan Veteran.
Mekanisme pelaksanaan meliputi pembersihan aliran
sungai kecil dan drainase dari sampah. Dibantu personel BPK dengan mesin
penyedot air. "Agar tidak ada genangan air yang terlalu lama dan dapat
mengalir dengan lancar," katanya.
Apalagi saat ini musibah banjir terjadi di Kalteng,
sehingga menjadi perhatian khusus bagi Pemkot Banjarmasin untuk mengantisipasi
terjadi musibah banjir. Tak hanya itu, Dinas PUPR Kota Banjarmasin juga
melakukan program lanjutan normalisasi sungai saat ini.
Sejumlah Wilayah Tergenang Akibat Air
Pasang, Ini Penjelasan BPBD Kota Banjarmasin
Sejumlah wilayah Banjarmasin mulai tergenang air
hingga kisaran 30 sentimeter.
Hal itu dibenarkan penjaga kubah Basirih Kecamatan
Banjarmasin Selatan, Muis bahwa terjadi air pasang tiga malam belakangan
terakhir.
Bahkan air masuk ke area kubah Habib Basirih di pukul
24.00 Wita dan akan surut kembali saat menjelang pagi atau subuh. "Kami
langsung bersihkan setelah airnya surut," tuturnya, Rabu (10/11/2021).
Sejumlah wilayah Banjarmasin mulai tergenang air
hingga kisaran 30 sentimeter.
Hal itu dibenarkan penjaga kubah Basirih Kecamatan Banjarmasin Selatan, Muis bahwa terjadi air pasang tiga malam belakangan terakhir.
Bahkan air masuk ke area kubah Habib Basirih di pukul
24.00 Wita dan akan surut kembali saat menjelang pagi atau subuh. "Kami
langsung bersihkan setelah airnya surut," tuturnya, Rabu (10/11/2021).
Ia pun berharap agar pemerintah kota untuk meninggikan
area makam agar ketika terjadi air pasang, maka tidak terendam air.
Sebelumnya Kepala BPBD Kota Banjarmasin, Fahruraji
menerangkan pihaknya telah menerjunkan timnya untuk melakukan pemantauan
langsung ke wilayah-wilayah yang mulai terendam air.
Bahkan pihaknya telah mempersiapkan pasukan armadanya
jika ada warga yang memerlukan pertolongan. "Rencananya hari ini kami akan
koordinasi bersama relawan terkait fenomena air pasang ini," jelasnya.
Menurutnya, air pasang rob ini sering terjadi di
pertengahan bulan dan pengaruh gravitasi bulan.
Adapun titik air pasang hasil Monitoring Tim BPBD Kota
Banjarmasin Hari Selasa Pukul 22.36 Wita.
1.Jln.Jafri zamzam Komp.DDP 20-40cm
2.Jln.Rawa sari 20-30cm
3.Jln.Pembangunan ujung 30-40cm
4.Jln.Cendrawasih 20-30cm
5.Jln.Kuin cerucuk 10-20cm
6.Jln.Simp.Anem 30-40cm
7.RS.TPT 30cm
8.Jln.Kelayan B 20-30cm
9.Jln.Pekauman 20-30cm
10.Jln Pangeran 20-30cm
11.Jln.Belitung Gg.Tunas baru 30-60cm
12.Jln.Sutoyo S Gg.20 30-50cm.
Selain itu, ia memperkirakan puncak dari air pasang ini hingga bulan Januari 2022 mendatang.
Air Sungai Pasang, Wali Kota Banjarmasin
Imbau Masyarakat Siap Siaga
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina imbau masyarakat siap
siaga dengan kondisi cuaca saat ini.
Intensitas hujan dan debit air sungai mulai tinggi
membuat sejumlah wilayah Banjarmasin tergenang air.
Ini menjadi perhatian pemkot, terutama pada penanganan
dan penanggulangan bencana. Pemkot siap siaga mengawasi perkembangan kondisi
kota.
"Tadi malam juga ada laporan masuk, jika
ketinggian air sudah mulai masuk ke wilayah permukiman warga," papar Wali
Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, Rabu (10/11/2021).
Apalagi dikawasan permukiman di bantaran sungai akan
merasakan dampak dari terjadinya fenomena air pasang itu.
Sehingga perlu antisipasi lebih awal sebagai bentuk
penyelamatan diri jika diperlukan. "2-3 jam dan paling lama 4-5 jam air
akan mulai turun," sambungnya.
Ia juga telah menginstruksikan ke BPBD Kota
Banjarmasin untuk selalu mengawasi dan memantau porgres kondisi di lapangan.
Sebelumnya, wali kota dua periode ini telah menetapkan
Banjarmasin status siaga bencana banjir.
Hal itu merupakan salah satu upaya pemkot dalam
menangani dan menanggulangi bencana banjir yang sempat terjadi awal tahun lalu.
Antisipasi Banjir, Pemkot Banjarmasin
Lakukan Langkah Ini
Pemkot melalui BPBD Kota Banjarmasin melakukan koordinasi
relawan untuk siap siaga penanganan banjir.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menginstruksikan apel
siaga pekan ini. Dikarenakan sudah mulai terjadi fenomena alam La Nina dan air
pasang yang mengakibatkan genangan air di sejumlah wilayah. "Kami berharap
masyarakat tetap siaga saat ini," terangnya, Kamis (11/11/2021).
Ibnu mengatakan status siaga bisa diganti menjadi
waspada, jika terdapat warga yang meninggal dunia saat dievakuasi. "Tapi
untuk saat ini masih aman, seperti di Bantim yang dulu sempat terparah saat
banjir," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah selama ini tidak
tinggal diam, berbagai upaya telah dilakukan. Salah satunya melakukan program
normalisasi sungai dengan mengeruk sungai dangkal.
Sebagai antisipasi jika terjadi luapan air baik dari
aliran sungai Martapura maupun kiriman dari hulu.
Hal senada juga disampaikan Kepala Bidang Sungai,
Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Hizbul Wathony pihaknya terus melanjutkan
normalisasi sungai. "Program itu terus berlanjut, bahkan sekarang sudah
sampai aliran Sungai Lulut," ujarnya.
Thony menerangkan kondisi saat ini dikarenakan
terjadinya air pasang, sehingga luapan air dari hulu menambah debit air sungai.
Kisaran volume air diperkiran 2,5 meter, sehingga genangan air yang terjadi
sejumlah wilayah tidak terlalu tinggi.
Lantas apakah program normalisasi sungai efektif dalam
penanggulangan banjir? Thony menjelaskan, normalisasi sungai tidak bisa serta
merta menjamin untuk tidak terjadi banjir di Banjarmasin.
Namun menurutnya lagi, dengan normalisasi sungai tersebut mampu menampung volume air jika terjadi luapan air dari kabupaten tetangga. Sehingga tidak langsung terjadi bencana banjir seperti di awal tahun 2021 lalu. "Semoga kondisi saat ini bisa tertangani dengan baik," harapnya. (tim/maya)
Posting Komentar