Menurut KH Hatim Salman Dzuriyat Datu Kalampayan) Salah satu
sebab Kitab Sabilal Muhtadin tersebar luas adalah karena di abad ke-16 kitab
tersebut merupakan satu-satunya kitab yg ditulis memakai murni bahasa Melayu
sehingga seluruh nusantara bisa membaca dan memahami.
Pada abad ke-16 ada juga ulama lain di nusantara
membuat kitab fikih, tetapi bercampur bahasa daerah masing-masing sehingga
tidak bisa langsung dibaca. Hal
ini lah salah satu kecerdasan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari di bidang tulis
menulis.
Kitab Sabilal
Muhtadin lit Tafaqquh fi Amrid Din merupakan salah satu kitab yang
ditulis oleh Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah al-Banjary (1710–1812 M) dengan
menggunakan bahasa Melayu. Kitab ini sangat fenomenal di wilayah Asia Tenggara
seperti Philipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Indonesia, Brunei, Kamboja, Vietnam
dan Laos karena kaum Muslimin di daerah-daerah ini mempergunakan bahasa Melayu
sebagai salah satu pengantar ilmu agama. Bahkan menjadi khazanah kepustakaan
bagi khazanah perpustakaan-perpustakaan di dunia Islam, seperti di Makkah,
Mesir, Turki, dan Beirut.
Sumber :
Instagram @kesultananbanjar_official
Posting Komentar