BERITABANJARMASIN.COM - Mahasiwa FKIP Prodi Pendidikan Biologi Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Muhammad Hasyim Muzady lolos seleksi program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2021.
PPM sendiri merupakan
program pertama dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek RI) yang baru saja diluncurkan di 2021.
"Kebetulan dari prodi ada sosialisasi terkait pertukaran pelajar merdeka," ucap M Hasyim kepada Beritabanjarmasin.com, Senin (1/10/2021).
Persyaratan yang harus dipenuhi pertama, merupakan mahasiswa aktif semester 3, 5, dan 7, mahasiswa S1 non-vokasi dari perguruan tinggi di bawah Kemendikbudristek, memiliki IPK di atas 3, sedangkan yang IPK di bawah 3 harus melampirkan sertifikat prestasi minimal tingkat provinsi. "Jadi tidak begitu sulit untuk mahasiswa mengikuti program ini," ucapnya.
Lebih lanjut, untuk mengikuti tesnya melalui aplikasi software dari Kemendikbudristek berupa tes wawasan kebangsaan untuk mengeksplorasi kebudayaan lain.
M Hasyim sendiri merupakan salah satu mahasiswa yang berhasil lolos dalam seleksi program PMM dari banyaknya mahasiwa lain yang juga mengikuti seleksi program PMM.
Dikatakannya, meskipun banyak mahasiswa ULM yang mengikuti pendaftaran PMM, namun di pertengahan jalan banyak yang tidak lolos maupun mengundurkan diri dengan alasan tertentu seperti alasan, universitas yang akan dituju terlalu jauh.
Setiap mahasiswa yang mengikuti program PMM boleh memilih satu pulau seperi diantaranya pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Bali. "Saya cuma milih Jawa, ternyata saya ditempatkan di Jawa Timur di Universitas Airlangga," paparnya.
Mengetahui dirinya lolos dalam seleksi program PMM, ia merasa kaget dan sempat tidak menyangka melihat banyaknya saingan yang mengikuti seleksi.
Saat ini dirinya masih mempersiapkan beberapa persyaratan terkait keberangkatan seperti meminta surat izin dari fakultas dan surat izin dari orang tua. "Kesiapan Insya Allah sudah tinggal nunggu proses keberangkatan," ujarnya.
Adapun program PMM sendiri dilakukan selama satu semester dari satu klaster daerah ke klaster daerah lainnya yang memberikan pengalaman kebhinekaan dan sistem alih kredit sebanyak 20 SKS.
Melalui program ini juga mahasiswa diharapkan dapat mengeksplor dan mempelajari keberagaman budaya nusantara, berteman dengan mahasiswa dari berbagai daerah dan berkesempatan belajar di kampus lain di Indonesia.
"Harapannya program selanjutnya lebih gencar lagi sosialisasinya jadi lebih banyak yang mungkin berminat mengikuti," tandasnya. (fitri/sip)
Posting Komentar