BERITABANJARMASIN.COM - Wali Kota Banjarmasin memberikan cendera mata dengan bakul purun khas Banjar kepada Wali Kota Samarinda dalam Rapat Kerja Komisariat Wilayah (Komwil) V, Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), di Samarinda, Rabu (3/11/2021).
Sebagai kota pertama di Indonesia yang berinovasi dengan menerbitkan larangan penggunaan kantong plastik di toko modern dan tradisional, Banjarmasin memang telah menjadi acuan sejak 2016 lalu.
Spirit inilah yang dibawa Kota Banjarmasin, semangat perubahan. Selain itu, Banjarmasin juga mengangkat karya khas Banjar berbasis kain Sasirangan. Bukan hanya untuk baju, tapi bisa dijadikan berbagai produk fashion.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, yang merupakan Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Taekwondo Indonesia, Provinsi Kaltim unjuk kebolehan dengan melakukan beberapa atraksi. Pada malam gala dinner di salah satu Hotel, di Samarinda.
Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina bersama Wali Kota Samarinda saling bertukar cendera mata, yang juga dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor.
Selain itu, pertemuan kerja antar wali kota ini juga dilanjutkan dengan berbagai kegiatan. Seperti gowes bersama, penanaman pohon hingga kunjungan ke Mall Pelayanan Publik (MPP) di Kota Tepian itu.
"Mudah- mudahan bisa saling memberikan dukungan antar wali kota dalam pembangunan daerah," harap Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina.
Selain rakerwil, juga turut dilaksanakan ladies program sebagai wadah saling promosikan kerajinan dan budaya.
Giat yang juga dihadiri Ketua Dekranasda Kota Banjarmasin, Hj Siti Wasilah itu mengadakan bimbingan digital marketing, foto produk, bisnis modal dan pengemasan produk. Ia juga mengusung Sasirangan dari Banjarmasin.
Untuk diketahui Apeksi merupakan sebuah organisasi bagi seluruh pemerintah kota di Indonesia, yang terdiri 98 kota.
Bertujuan membantu anggotanya dalam melaksanakan otonomi daerah dan menciptakan iklim yang kondusif bagi pembentukan kerjasama antar pemerintah daerah. (arum/sip)
foto: humas setdakot samarinda
Posting Komentar