BERITABANJARMASIN.COM - SMK 3 Muhammadiyah Banjarmasin menjadi satu dari 11 SMK yang ditunjuk melakukan kegiatan Roots Day (program pencegahan perundungan dan kekerasan di sekolah).
Kepala SMK 3 Muhammadiyah Banjarmasin, Mungin menjelaskan, dari program Roots Day tersebut SMK 3 Muhammadiyah Banjarmasin dituntut untuk mensosialisasikan terkait pencegahan perundungan dan kekerasan di sekolah-sekolah lain.
Terlebih kata Mungin,.SMK di pandangan masyarakat merupakan sekolah yang sering terjadi perkelahian dikarenakan murid yang lebih dominan laki-laki.
"Makanya khususnya SMK jangan sampai kasus seperti di Jawa melebar ke Kalsel," katanya, Selasa (23/11/2021).
Sehingga, sebelum terjadi kasus bullying dan pelecehan harus ditekan mulai dari lingkungan sekolah terlebih dulu. Dimana kebanyakan kasus tersebut sering terjadi dilingkup sekolah.
Di SMK 3 Muhammadiyah Banjarmasin, sendiri sejauh ini diungkapkan Mungin, belum pernah terjadi kasus bullying maupun pelecehan seksual.
Sementara itu, Hadeli R Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, sangat mendukung program tersebut, dimana ini merupakan salah satu momen yang baik bagi SMK 3 Muhammadiyah Banjarmasin untuk memberikan contoh kepada sekolah lain.
"Ini adalah program yang diamanahi direktorat pendidikan vokasi salah satunya SMK 3 Muhammadiyah, dan ini sudah diwujudkan dalam pendelegasian pada hari ini," ucap Hadeli.
Diungkapkan Hadeli kasus perundungan di sekolah yang ada di Kalsel tidak begitu tinggi dan hanya ada beberapa kasus namun tidak begitu signifikan, dan bisa diantisipasi jauh sebelumnya.
Sehingga, ia berharap kasus perundungan dilingkup sekolah di Kalsel tidak terjadi daerah kita sebagaimana yang ada di daerah lain.
"Syukur alhamdulillah kita tidak terlalu banyak perundungan karena kesadaran dari lingkungan sekolah, orang tua, masyarakat, dan anak anak itu sendiri," pungkasnya. (fitri/sip)
Posting Komentar