Mendengar nama Zafry Zamzam tentu kita mengingat nama sebuah jalan di kota Banjarmasin, tapi apakah kita mengenal sosok beliau yang namanya diabadikan menjadi nama jalan?
Zafry Zamzam lahir pada 15 September 1918 di Kampung Sirih, Simpur, Kandangan, Kalimantan Selatan, dari pasangan suami-isteri Zamzam dan Ijum. Zafry Zamzam merupakan anak tertua dari 5 bersaudara yakni Tuhalus (Ibut), Mukri (Ganal), Abbas (Itai), Jumrah (Galuh) dan Utuh (Lamak). Semuanya bekerja sebagai petani, hanya beliau yang tidak bekerja sebagai petani, terus sibuk dengan dunia pendidikan beliau, perjuangan, dakwah, jurnalistik dan birokrasi.
Awalnya beliau bersekolah di Desa Kelumpang dan menamatkan Sekolah Rakyat (Volkschool dan Verorschool), pada tahun 1925. Kemudian beliau melanjutkan ke Sekolah Guru Desa (Cursus Volks Orderwijzer) di Kandangan dan tamat pada tahun 1930. Setelah menamatkan Sekolah Rakyat beliau juga sempat belajar di Madrasah Islam di Kandangan.
Pada tahun 1935, beliau melanjutkan pelajaran ke Pondok Darussalam, Martapura dan pada tahun 1937 memasuki Kweekschool Islam PP Gontor, Ponorogo.
Kegiatannya dalam organisasi dan gerakan politik sangat menonjol dalam "Musyawartutthalibin (1931), Partai Islam Indonesia (1936), Serikat Kerakyatan Indonesia (1946)".
Tahun 1946 ia menerbitkan majalah "Republik" di Kandangan, dan memimpin dewan redaksi harian "Kalimantan Berjuang" di Banjarmasin (1950).
Sebagai pejuang Republikein, ia terpilih jadi anggota Dewan Banjar (1948), akan tetapi ia bekali-kali ditangkap dan dijebloskan ke dalam tawanan Belanda. Ia dibebaskan ketika penyerahan kedaulatan kepada Indonesia.
Tahun 1950-1960 ia diangkat jadi anggota DPR Kabupaten Hulu Sungai Selatan ( dan kemudian pindah ke Banjarmasin menjadi Kepala Jawatan Penerangan Kalimantan Selatan sambil merangkap sebagai Kepala PN Percetakan Negara di Banjarbaru (1962)
Tahun 1964-1972 ia diangkat oleh Menteri Agama sebagai Rektor IAIN Antasari Banjarmasin.
Sumber
- Anggraini Antemas.1986.Mutiara Nusantara.Seri Kalimantan Selatan.Mega Sapura
Dari Instagram @sejarahkalsel.id
Posting Komentar