Aluh Idut, Pejuang Wanita Tangguh Dari Tanah Kandangan | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Rabu, 01 Desember 2021

Aluh Idut, Pejuang Wanita Tangguh Dari Tanah Kandangan

Aluh Idut dan Kompleks pemakaman beliau, sumber foto : jpnn.com dan kompasiana

Siti Warqiah wanita cantik kelahiran Kandangan ini mendapat julukan Idut karena perawakannya yang agak besar atau gendut. Sedangkan Aluh dari kata Galuh, panggilan kesayangan perempuan Banjar.


Aluh Idut menentang pendapat kebanyakan orang saat itu yang menyatakan bahwa "bakalahi urusan lalakian". Beliau ikut berjuang secara fisik dan diplomasi.

Sifat kepahlawanannya menurun dari sang kakek, H. Martajiwa yang merupakan pasukan pejuang Sultan Banjar, Sultan Muhammad Seman. Ibu beliau, Siti Murah sering mendongeng sebelum tidur dan selalu menceritakan kepahlawanan kakeknya menentang penjajah Belanda bersama Sultan Banjar.

Pada tahun 1946 beliau bergabung dengan ALRI DIVISI IV "A" Pertahanan Kalimantan Selatan. Melalui jalur ini beliau berperan sebagai pemasok senjata pejuang ke pedalaman Kalimantan.

Aluh Idut juga dikenal sebagai ahli berpidato dan menarik simpati massa sehingga gerak-geriknya dicurigai oleh pemerintahan kolonial Belanda. Pada tahun 1948 beliau ditangkap dan diinterogasi untuk membocorkan lokasi markas pejuang. Tetapi Aluh Idut menolak dan tetap tidak mau menyerah hingga mengalami pukulan, siksaan, dan sampai disetrum oleh para tentara mengakibatkan rusak beberapa bagian badannya diantaranya patah pada tulang bahu.

Ketika ALRI DIVISI IV diakui masuk sebagai Angkatan Perang Republik Indonesia, Aluh Idut dibebaskan pada tahun 1949 setelah Perundingan Munggu Raya.

Aluh Idut kembali melanjutkan perjuangan dan berkeliling Kalimantan Selatan dan Tengah untuk meresmikan beberapa markas pejuang sebagai tanggung jawabnya menjadi tentara Republik Indonesia.

Akan tetapi karena kekuatan fisiknya yang terus menerus menurun akhirnya perjuangan Aluh Idut berakhir pada tanggal 5 Februari 1958. Aluh Idut wafat dan dimakamkan di Kandangan.

Atas jasa dan perjuangannya yang tidak mau menyerah, Aluh Idut oleh Presiden RI diberikan Anugerah Bintang Gerilya dan mendapat pangkat Letnan Satu (anumerta).

Sumber artikel asli : https://www.instagram.com/p/COHDpP9JYNd/?utm_medium=copy_link

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner