Sumber foto : travelingyuk.com, Wikipedia, TripAdvisor.co.id
Presiden Soeharto menyisakan banyak kenangan di wilayah selatan Borneo. Diantaranya beliau pernah meresmikan dua tempat penting yang ada di Kalimantan Selatan. Dua tempat itu adalah Jembatan Barito dan Bendungan/PLTA Riam Kanan. Berikut beberapa ulasannya :
1. Bendungan/Waduk dan PLTA Riam
Presiden Soeharto meresmikan Bendungan/Waduk dan PLTA Riam
Kanan 30 April tahun 1973. Pada perhelatan peresmian tersebut, Nyonya Tien
Soeharto melepaskan bibit-bibit ikan di Bendungan Riam Kanan.
Selesai peresmian, Presiden kemudian memberikan penghargaan
kepada karyawan proyek yang mengalami kecelakaan selama bertugas. Kemudian
Presiden dan rombongan meninjau Power House PLTA Riam Kanan. Bendungan ini
kemudian berubah nama menjadi PLTA Ir. P.M. Noor, pada 19 Januari 1980.
2. Jembatan Barito
Jembatan Barito diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun
1997. Awalnya DPRD Tingkat I Kalimantan Selatan mengusulkan Jembatan Barito
diberi nama “Jembatan Soeharto”. Namun, nama jembatan tersebut ditolak beliau
sendiri karena khawatir dapat menimbulkan sikap kultus individu. Karena itu, Presiden
Soeharto mengganti nama jembatan tersebut dengan nama “Jembatan Barito”.
Menurut Hasan Zainuddin (Wartawan senior Banua dan LKBN Antara),
Presiden Soeharto pada saat itu sempat bertemu dengan Abah Guru Sekumpul, karena Abah Guru Sekumpul saat itu bertindak sebagai pembaca doa. Bahkan,
sebelum pulang beliau sempat bersalaman dan berpelukan dengan ulama besar
Martapura tersebut.
Sumber :
Koran Merdeka dan Republika edisi 24 April 1997; Hasan
Zainuddin dan instagram @sejarah.banjar
Link tulisan asli :
Posting Komentar