BERITABANJARMASIN.COM - Harga cabai naik drastis tiga minggu terakhir. Kenaikan bahkan mencapai 100 persen.
Jenis cabai yang mengalami kenaikan yaitu cabai besar merah, cabai kriting cabai tiung, dan taji, kenaikan dikisaran harga Rp 90.000- 100.000 per kilogramnya, sementara harga tertinggi ada di cabe rawit lokal dengan harga Rp140.000 per kilogramnya.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kalsel, Birhasani mengatakan kenaikan harga cabai disebabkan curah hujan yang tinggi dan berkepanjangan yang terjadi hampir diseluruh wilayah Indonesia termasuk Kalsel, menyebabkan gagal panen.
"Bahkan ada daerah yang terendam banjir ini penyebabnya sehingga suplai kepasaran berkurang drastis," bebernya, Jumat (24/12/2021).
Kemudian akibat curah hujan yang tinggi juga menyebabkan cabai mudah busuk bahkan hanya dalam hitungan dua hari saja cabai sudah mulai membusuk, sehingga pedagang tidak berani membeli dalam jumlah besar."Karena bertahannya dua tiga hari sehingga berisiko rugi," ucapnya.
Oleh sebab itu tidak hanya sekedar suplai yang kurang tapi pedagang juga tidak berani membeli dalam jumlah banyak, terlebih saat ini cabe Kalsel didatangkan sebagian dari pulau Jawa dan Sulawesi.
Dimana perjalanan melewati angkutan laut yang memakan waktu perjalanan satu hari satu malam, belum lagi penyimpanan sebelum dikirim ke Kalsel juga berisiko cepat rusak dan busuk.
"Pedagang kita tidak berani membeli dalam jumlah banyak dan ini tida berlaku ditempat kita saja tapi nasional karena musim hujan merata," tuturnya.
Ditambahkanya jenis bahan pokok lainnya yang juga mengalami kenaikan yaitu ayam, dan telur ayam ras, meski begitu kenaikan tidak terlalu tinggi hanya dikisahkan Rp1.000- 2.000.
Kenaikan yang terjadi pada telur ayam ras terjadi setiap menjelang Nataru, sementara kenaikan harga ayam terjadi karena musim hujan ekstrim menyebabkan ayam mudah terserang penyakit sehingga pasokan menurun. (fitri/sip)
Posting Komentar