FEATURE: Pedagang Burung Hias Malah Pilih Jual Rugi di Banjarmasin | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Selasa, 28 Desember 2021

FEATURE: Pedagang Burung Hias Malah Pilih Jual Rugi di Banjarmasin

Puluhan burung hias milik pedagang burung di Banjarmasin Selatan ini mati setiap hari saat musim penghujan. Bagaimana tidak burung-burung hias miliknya seharusnya dijemur setiap hari, namun dalam beberapa bulan terakhir curah hujan cukup tinggi yang mengakibatkan burung-burung tersebut tidak bisa lagi merasakan hangatnya sinar matahari. 

Fitriyani, BANJARMASIN | BERITABANJARMASIN.COM

"Kalau hari panas aja dijemur, apalagi bulan ini hampir gak ada panas," kata Alfian Naparin yang merupakan pedagang burung hias di Banjarmasin Selatan kepada Beritabanjarmasin.com, Senin (27/12/2021). 

Jenis burung yang rentan dengan cuaca buruk dan sering mati setiap hari yaitu burung kolibri harganya mulai Rp10.000 hingga 100 ribu per ekornya. 

Kerugian yang dialaminya setiap hari akibat matinya burung-burung tersebut mencapai Rp200 ribu per hari. "Banyak yang mati sehari 10 ekor lebih yang harga Rp10 ribu sampai 100 ribu," bebernya. 

Harga burung yang dijualnya bervariasi tergantung jenis dan kelihaianya dalam berkicau, seperi jenis burung Murai bisa dijual hingga Rp5 juta per ekor apabila burung tersebut sudah terlatih dan memiliki kicau indah. Sementara burung dengan jenis yang sama namun belum terlatih dan baru saja diambil dari pemburu harganya hanya dikisaran Rp500 ribu saja. 

"Kebanyakan yang beli yang belum dilatih soalnya harganya jauh lebih murah dan kalo dia jual lagi dapat untung," paparnya. 

Ada 10 jenis burung dengan total 100 ekor burung yang ia dijual, burung-burung tersebut dibelinya dari Surabaya dan Kalimantan Tengah, sementara untuk peminatnya kebanyakan dari daerah Kalsel. 

Alfian menuturkan keadaan ini juga turut dirasakan teman teman seprofesinya bahkan banyak diantara mereka yang memilih berhenti berjualan burung saat musim hujan seperti sekarang, dan berganti pekerjaan lain yang lebih menguntungkan. 

"Banyak yang dijual murah aja burungnya jual rugi lah istilahnya daripada mati burungnya," tuturnya. 

Sampai saat ini belum ada alternatif lain yang bisa dilakukan agar burung-burung yang ia jual tetslap bisa bertahan hidup saat musim hujan. (fitri/sip)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner