Pak Gotro tetap berjalan menjajakan jualannya. Ia menjual kerajinan bambu yang dibuat sedemikian rupa menjadi hiasan. Tak terhitung lagi berapa tetes keringat yang mengucur selama ia berjalan cukup jauh membawa barang dagangan.
Maya Andriani, Banjarmasin, BERITABANJARMASIN.COM
Menjelang akhir tahun 2021, banyak wisata yang terpaksa ditutup pemerintah. Tentunya berdampak pada pedagang yang biasanya mangkal di area wisata.
Seperti yang dirasakan Pak Gotro, lelaki yang berasal dari Pulau Jawa ini mengaku sudah puluhan tahun lebih menjual kerajinan tangan berupa alat kesenian tradisional.
Ia merupakan warga pendatang dan berjualan berkeliling di wilayah Kalimantan sudah sejak lama khususnya di Kota Banjarmasin.
Di Banjarmasin dirinya menjual alat kesenian diantaranya seperti lonceng bambu angin, seruling, gasing, suling burung yang bahan dasarnya semuanya terbuat dari bambu.
Dalam menghadapi pandemi Covid-19 ia mengatakan banyak wisata-wisata ditutup pemerintah meskipun sempat dibuka namun ada kebijakan lain menjelang akhir tahun 2021 untuk menutup kembali tempat wisata.
Dirinya mengaku lebih pasrah saat menghadapi keadaan seperti saat ini mengingat tempat-tempat wisata menjadi ladang tempat terbaik untuk berdagang alat kesenian.
Selain itu, di tempat-tempat wisata lah yang banyak peminat dan dijadikan mereka (pembeli) sebagai buah tangan kepada sanak keluarga atau koleksi untuk pribadi.
"Biasanya mangkal ditempat wisata, namun banyak yang ditutup jadi lebih memilih tempat di pinggir jalan saja," ucapnya ditemui di Jalan Cempaka Besar, Kelurahan Kertak Baru Ulu, Banjarmasin Tengah Minggu (26/12/2021) sore.
Menurut Gotro berkeliling dan singgah di tempat pinggir jalan bisa menjadi salah satu alternatif berdagang karena dilalui hilir mudik orang. Tentu terlepas dari hal itu ia menyadari dagangan ini lebih banyak disukai para pecinta seni saja. "Biasanya hanya pecinta seni dan yang tahu seni saja yang membeli," ucapnya.
Terkait penghasilan dirinya memilih hemat bicara yang kata dia tidak pasti bahkan bisa naik turun. Tentu, mengingat target konsumennya terbatas dia harus bekerja lebih keras berkeliling menjual dagangannya agar bisa laku dan mencukupi kehidupan sehari-hari. (maya/sip)
Posting Komentar