Sumber foto : historia.id dan republika.co.id |
Presiden Soeharto menyisakan banyak kenangan di wilayah selatan Borneo. Sebut saja momen peresmian Bendungan/Waduk dan PLTA Riam Kanan tahun 1973. Bendungan yang kemudian berubah nama menjadi PLTA Ir. P.M. Noor, pada 19 Januari 1980.
Kilas balik, pembangunan waduk ini dimulai pada 1958 silam, diprakarsai Ir Pangeran Mochamad Noor, Gubernur pertama Kalimantan Selatan. Kemudian mantan Menteri Pekerjaan Umum di era Presiden Soekarno (Orde Lama).
Menurut beberapa versi bendungan ini setelah eksplorasi awal tahun 1958, pembangunannya dimulai secara resmi tahun 1963 dan selesai pada tahun 1973. Pembangunan mega proyek yang menelan korban jiwa dan insiden penenggelaman kampung di Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar.
Waduk tersebut akhirnya selesai dan diresmikan oleh Presiden Soeharto yang datang ke Banjarmasin pada 30 April 1973.
Dalam buku "Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23 Maret 1973" dituliskan bahwa pada hari senin, 30 April 1973, Presiden Soeharto meresmikan bendungan dan PLTA Riam Kanan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dari kota Banjarmasin, proyek ini berjarak sekitar 45 menit.
Pada perhelatan peresmian tersebut, Nyonya Tien Soeharto melepaskan bibit-bibit ikan di Bendungan Riam Kanan. Presiden selesai peresmian memberikan penghargaan kepada karyawan proyek yang mengalami kecelakaan selama bertugas. Kemudian Presiden dan rombongan meninjau Power House PLTA Riam Kanan.
sumber foto: koleksi hmsoeharto.id.
Sumber instagram @sejarah.banjar
Link artikel asli : https://www.instagram.com/p/CBLTlppAc9L/
Posting Komentar