Pulau kembang, sumber foto : native Indonesia.com dan kompasiana |
Pada sekitar tahun 1698 pedagang-pedagang Inggris membuka kantor dagang di Banjarmasin. Hubungan Inggris dengan kerajaan Banjar tidak begitu baik. Untuk menghancurkan kekuasaan Inggeris ini, raja Banjar bergantung kepada tenaga penduduk asli golongan Biaju di daerah Barito.
Menurut laporan Hamilton tahun 1757 pada waktu malam hari telah turun ke muara Carucuk ini orang Biaju sekitar 3.000 orang. Mereka menyerang loji dan benteng-benteng Inggris, sedangkan sisanya menghancurkan kapal-kapal yang berada di sungai Barito.Menurut ceritera orang-orang tua, bangkai kapal-kapal Inggris itu lambat laun ditumpuki oleh aliran lumpur dari sungai Barito sehingga menimbulkan sebuah pulau di tengah-tengah sungai Barito. Lalu tanah yang baru muncul di permukaan air itu mengambang atau menguap. Makin lama makin luas, sehingga pulau itu dinamakan Pulau Kembang atau Pulau Maluap.
Sumber Instagram @sejarahkalsel.id
Link artikel asli : https://www.instagram.com/p/BgTjzhhlwSx/
Posting Komentar