Kalang Hadangan, sumber foto : jelajahlangkah.com |
Kalang (Kandang) dipergunakan untuk tempat tidur dan beranak
bagi kerbau rawa pada musim penghujan. Di daerah rawa tersebut, kerbau
digembalakan oleh pemiliknya dengan menggunakan jukung (perahu). Kerbau kerbau
yang digembalakan didaerah rawa hanya terlihat kepala dan badannya didalam air
disamping padang padang yang tumbuh di air
Menjelang malam, hadangan (kerbau) dihalau dan dinaikkan ke
atas kalang. Pada musim kemarau ketika rawa kering, hadangan dibiarkan
berkeliaran. Oleh pemiliknya, hadangan (kerbau) itu diberi tanda pada badannya
agar tidak tertukar dengan kelompok dari kalang orang lain yang berdekatan
Kalang hadangan ini banyak terdapat di daerah Nagara,
Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Danau Panggang Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Hadangan (kerbau) ini berkeliaran didaerah rawa tersebut dan
kadang kadang ada yang tidak bisa kembali ke kalangnya hingga menjadi hadangan
liar
Jika hadangan ini dijual, barulah hadangan tadi ditangkap
oleh pemiliknya. Setelah hadangan tertangkap, selama perjalanan menuju tempat
dijual, mata hadangan ditutup. Untuk mencegah hadangan mengamuk yang berakibat
kecelakaan.
Sebelum perang dunia II, transportasi mengangkut hadangan
menggunakan dua jukung yang dirakit. Khususnya untuk mengantar hadangan ke
pembeli yang menghuni daerah tepi sungai Negara. Penduduk bergotong royong
membeli kerbau kalang ini untuk lauk dalam pesta perkawinan atau dalam upacara
menyaratus (seratus hari) kematian
Sumber
A. Gazali Usman, dkk. 1992/1993. Urang Banjar Dalam Sejarah
M. Idwar Saleh, 1986. Sekilah Mengenal Daerah banjar &
Kebudayaan Sungainya Akhir Abad 19
M. Suriansyah Ideham, dkk. 2015. Urang Banjar &
Kebudayaannya
Dari instagram @sejarahkalsel.id
Link artikel asli : https://www.instagram.com/p/CXPzeDHPOUz/
Posting Komentar