BERITABANJARMASIN.COM - Sebanyak 3.000 hektare lahan di wilayah Kalsel menjadi target rehabilitasi mangrove tahun 2021 ini.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemprov bersinergi dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) serta Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung (BPDASHL) Barito.
Anggota Komisi II DPRD Kalsel, M Yani Helmi mengungkapkan dasar adanya program rehabilitasi tersebut atas keprihatinan kondisi ekosistem mangrove sejumlah wilayah di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu).
"Rehabilitasi mangrove tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Sinergi menjadi hal utama dan kita lihat sekarang pusat, provinsi dan kabupaten sudah jadi satu," paparnya (30/11/2021).
Yani mengharapkan di tahun depan perbaikan ekosistem tersebut sudah dilaksanakan. Ia menilai terkait kondisi yang telah terjadi seluruhnya bukan kesalahan dari masyarakat, tetapi harus menjadi perhatian Pemprov Kalsel dan Pemerintah Kab Tanah Bumbu.
Sementara itu, Plt Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kusan, Tanah Bumbu, Dewi Wulandari menyampaikan khusus target lahan yang digarap di Tanah Bumbu diketahui mencapai 600 hektare.
Dari 600 hektar lahan rehabilitasi mangrove yang ditargetkan dia menyebutkan berada di wilayah Kusan Hilir dan Batulicin, Tanah Bumbu, Kalsel.
"Mudahan-mudahan capaian target tersebut mampu terpenuhi yang meliputi daerah Sepunggur, Segumbang dan Kresik Putih," terangnya.
Namun, ia menyampaikan, pemerintah menyediakan lahan rehabilitasi mangrove secara total keseluruhan mencapai 3.000 hektare.
"Jadi, ini tidak hanya menyangkut KPH Kusan saja tetapi tersebar diseluruh unit kabupaten yang ada di Kalsel," katanya.
Selain itu, Fungsional PEH Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung (BPDASHL) Barito, Tri Wibowo, menyebutkan, sejalan dengan program Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), sedikitnya ribuan lahan di Kalsel harus dilakukan perbaikan atau rehabilitasi.
Hal ini menindaklanjuti adanya aspirasi dari DPRD Kalsel dan Pemda, maka pihaknya BPDASHL dan BRGM memang sudah menargetkan untuk di Kalsel seluas 3.000 Ha untuk percepatan rehabilitasi mangrove.
Langkah ini, kata dia merupakan program padat karya yang digaungkan oleh Presiden RI, Joko Widodo dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Indonesia khususnya di Kalsel melalui percepatan rehabilitasi ekosistem mangrove.
Dimana Tahun ini rehabilitasi lahan mangrove di Kalsel yang sudah dilakukan sekitar 50 hektare (Ha) serta sisanya dari 3.000 kini menjadi 2.950 lagi dan akan dilakukan reboisasi bahkan dilanjutkan pada 2022 nanti.
Namun karena adanya sinergi bersama Dishut hingga Dislautkan planing perencanaan sudah ada di 2021. (maya/sip)
Posting Komentar