BERITABANJARMASIN.COM - Dalam rangka mempercepat pemenuhan Modal Inti Minimum (MIM) Bank Kalsel sebesar Rp3 triliun, Bank Kalsel diminta bekerja ekstra menjalin kerjasama dengan kabupaten/kota.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo usai rapat bersama Bank Kalsel, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Keuangan dan Aset (Bakeuda) Kalsel dalam upaya percepatan pemenuhan Modal Inti Minimum (MIM) Bank Kalsel (16/12/2021).
Dikatakan Imam pembuatan naskah akademik dan kajian investasi untuk Raperda Penambahan Penyertaan Modal ke Bank Kalsel sudah masuk pada kerjasama dengan perguruan tinggi sehingga diharapkan bisa selesai di Bulan Januari 2022 dan dapat diharmonisasikan ke Kemenkumham. "Saya harapkan akhir Januari 2022 sudah bisa masuk ke BP Perda," ujarnya.
Sehingga lanjut Imam pembentukan Panitia Khusus (Pansus) dan sebagainya bisa dilakukan paling tidak dilaksanakan di pertengahan Bulan Februari 2022.
Kemudian diharapkan di Bulan April sudah selesai pembahasan di Pansus dan tinggal menunggu evaluasi dan fasilitasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Menurut Imam jika ini tidak terealisasi hingga Juli mendatang maka penyertaan modal tidak bisa masuk ke KUPA 2022. "Ini yang kita khawatirkan," ucapnya.
Oleh karena itu kata Imam untuk mencapai hal tersebut harus ada kerja keras (ekstra) dari Bank Kalsel untuk menjalin kerjasama dengan pihak kabupaten/kota dalam percepatan pemenuhan MIM sebesar Rp3 triliun.
Sebab ketercukupan modal dari kab/kota ini menurut Imam bisa mendongkrak kinerja di Bank Kalsel dan diharapkan jangan sampai Bank Kalsel menjadi Bank Pengkreditan Rakyat (BPR) semata. (maya/sip)
Posting Komentar