Sumber foto instagram @sejarahkalsel.id |
Benteng Tundakan/akar bagantung terletak di Desa Tundakan,
Kec. Awayan, Kab. Balangan secara astronomi terletak pada koordinat 20 22’31,3
LS dan 1150 40’56,8 BT. Lokasi ini merupakan berupa formasi batuan Kars alami
yang digunakan para pejuang untuk berkumpul.
Benteng Tundakan dipertahankan oleh Tumenggung Djalil,
Tumenggung Miradipa, Tumenggung Naro, Angkawaya (pejuang wanita dari
Batumandi), bersama-sama 500 rakyat pejuang. Sekitar akhir September 1861
Benteng Tundakan didatangi pemimpin utama rakyat Banjar, Pangeran Antasari. Kedatangan
Pangeran Antasari ini segera diketahui Belanda yang kemudian dengan 200 lebih
tentara Belanda bersenjata lengkap dibawah pimpinan Kapten Van Langen dan
Kapten Van Heyden bergegas menyerang Benteng Tundakan dari arah desa Tundi
sehingga pos pasukan Tumenggung Djalil di Maningau tidak sempat melaporkan
kedatangan pasukan Belanda ini. Akhirnya pada tanggal 24 September 1861
terjadilah pertempuran di Benteng Tundakan.
Pasukan Banjar dengan 30 pucuk meriam lila, beberapa pucuk
bedil dan selebihnya dengan senjata-senjata tradisional. Ketika pasukan Belanda
tengah fokus pada perlawanan sengit dari dalam benteng, tiba-tiba mereka
dikejutkan oleh munculnya serangan langsung Tumenggung DJalil ke barisan
mereka. Keunggulan senjata tidak membuat Belanda mudah merebut Benteng
Tundakan, karena perlawanan sengit membuat pasukan Belanda terpaksa mundur dari
Tundakan.
Sumber : Rees, Willem Adriaan; De Bandjermasinsche Krijg
1859-1863
Balai Arkeologi Banjarmasin
Dari instagram @sejarahkalsel.id
Link artikel asli : https://www.instagram.com/p/BoLQkZpg2sM/
Posting Komentar