Sumber foto : bpost |
Sepakbola mulai dikenal
di Banjarmasin melalui olahraga sepakraga. Sepakraga ini dimainkan orang orang
Belanda seperti Residen Zuider en Oosterafdeeling van Borneo, J. van Weert
bersama rekannya Mayor (Majoor) J.F. Schilham, Komandan Garnizon Batalion
(militaire commandanten) pada tahun 1908. Mereka awalnya hanya bermain di
belakang rumah kediaman residen atau rumah jabatan Gubernur Kalimantan Selatan
sekarang.
Sejak itu, mulailah masyarakat Hindia Belanda,
terutama di Banjarmasin bersepakraga dan mengembangkannya menjadi sepakbola. Waktu
itu popular dengan sebutan main bola. Pada tahun 1910 Pemerintah Hindia Belanda
membangun Swarpark atau lapangan yang digunakan serdadu Belanda untuk latihan
baris-berbaris (Mesjid Sabilal Muhtadin).
Beberapa tahun kemudian lapangan tersebut mulai digunakan
untuk bermain bola oleh orang-orang Belanda, baik pegawai negeri, maupun
pedagang. Walaupun tanpa gawang dan bilangan pemainnya masih minim. Menurut M.
Hatta, Bond persepakbolaan yang pertama berdiri di Banjarmasin bernama
Bandjarmasinche Voetbal Bond atau B.V.B pada tahun 1922.
Sesuai situasi dan kondisi pada waktu itu,
keberadaan B.V.B sesuai iklim dengan masa penjajahan. Oleh karena itu, tidak
heran jika perkumpulan sepakbola ini dikuasai hanya masyarakat Belanda dari
tahun ke tahun. Sejak awal dekade tahun 1900an, orang-orang Belanda menghimpun
diri dalam klub-klub kecil.
Klub-klub kecil itu dihimpun dalam klub-klub besar
yakni perserikatan (bond). Bersamaan datangnya balatentara Jepang tahun 1942,
dominasi B.V.B pun berakhir. Kesempatan ini kemudian digunakan pemuda-pemuda
penggemar sepakbola kota Banjarmasin untuk bertindak secepatnya.
Perseban/Peseban (Persatuan Sepakbola Indonesia Banjarmasin) pun dibentuk.
Sumber: Sepakbola Tempo Dulu di Banjarmasin; M.
Hatta
Dari instagram @sejarahkalsel.id
Link artikel asli : https://www.instagram.com/p/Bs-rGUNAK57/
Posting Komentar