Sumber foto dari travelingyuk.com dan prototipe mig koleksi Deppen/TNIAU. |
Tugu Pesawat MIG-17 di Landasan Ulin adalah salah satu ikon
Kota Banjarbaru. Monumen ini berlokasi di Jalan A Yani Km 24,5, di Simpang
Empat Landasan Ulin, Banjarbaru. Didekat area Pangkalan TNI-AU Syamsudin Noor
dan Bandara Syamsudin Noor.
Monumen itu adalah pesawat udara jenis MiG-17 Fresco seri
F-1108 buatan Rusia. Pesawat ini ikut andil dalam Operasi Jaya Wijaya-Trikora pada
tahun 1962 dalam rangka merebut Irian Barat dari Belanda. Pesawat ini juga
berperan di Operasi Dwikora pada Konfrontasi Indonesia-Malaysia pada 1964.
Dalam rangka melaksanakan Trikora untuk membebaskan Irian
Barat, maka 12 Januari 1962 dibuat Komando Mandala Pembebasan Irian Barat. Disediakan
pesawat sebagai pendukung Matra Udara yakni armada pesawat Mig-17 yang ada di
Skuadron Udara 11 Pangkalan TNI-AU Abdul Rachman Saleh, Malang.
Saat Operasi Jaya Wijaya-Trikora tahun 1962, pesawat MiG-17
didukung pesawat anti Kapal selam 6 buah, pesawat P51-Mustang sebanyak 6 buah,
serta armada udara lainnya. TNI Angkatan udara saat itu mengoperasikan MiG-17
varian MiG-17F dan MiG-17PF buatan Mikoyan- Gurevich Rusia.
Pesawat MiG-17 yang saat ini jadi monument itu juga berperan
saat meruncingnya hubungan indonesia-malaysia atau peristiwa Konfrontasi
Malaysia, 1964. Pesawat MiG-17 ini bertugas untuk patroli di perbatasan
Indonesia dan Malaysia. Dalam kegiatan Manuver Mandau Telabang Kalimantan
selama 2 (dua) minggu, Pesawat MiG-17 ini berperan sebagai pesawat latihan.
Setelah agenda Manuver Mandau Telabang Kalimantan sebagai
persiapan Operasi Dwikora, pesawat akan kembali ke markas di Madiun. Saat akan
kembali ke markas, pesawat MiG-17 mengalami kerusakan mesin dan tidak bisa
diperbaiki lagi. Atas jasa pesawat MiG-17 ini saat Operasi Trikora dan Dwikora,
akhirnya diputuskan menjadikannya monumen. Diresmikan oleh Gubernur Kalsel, Ir.
H.M. Said pada 9 April 1988
Sumber instagram @sejarah.banjar
Link artikel asli : https://www.instagram.com/p/CR87GFoBM8L/
Posting Komentar