BERITABANJARMASIN.COM - Dalam rangka terciptanya penurunan angka stunting di Kalsel, pada 2024, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah Kalsel melalu BKKBN Kalsel yakni dengan membentuk tim pendamping keluarga (TPK).
Dimana tugas dari TPK diantaranya melakukan pendampingan kepada keluarga yang akan melahirkan yang berisiko stunting, pendampingan terhadap calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca melahirkan, menyusui, dan bayi yang baru lahir dua tahun hari pertama kehidupan.
Disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kalsel, Roy Rizali Anwar jumlah TPK yang bertugas sebanyak 3.702 TPK yang tersebar di beberapa desa di Kalsel. terdiri dar bidan, kader PKK dan kader KB," ucap Roy, Kamis (16/12/2021).
Pembentukan TPK ini diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting di Kalsel pada Tahun 2024 yakni sebar 14 persen. "Saat ini kita masih diangka 31 persen ini pekerjaan berat kita berikhtiar mudahan bisa mencapai target yang ditetapkan pemerintah pusat," tuturnya.
Sementara itu disampaikan Kepala BKKBN Kalsel, Ramlan tiap satu TPK akan ditempatkan pada desa yang jumlah penduduknya sebanyak 6.000 penduduk. "Kalau satu desa atau kelurahan melebihi dari 6.000 penduduk bisa dua atau tiga TPK ditempatkan," ujarnya.
Dikatakanya dari total jumlah TPK yang ada sebanyak 3.702 tersebut sudah melebihi jumlah desa yang ada di Kalsel. "Harapannya dengan adanya tim pendamping keluarga ini terpetakan semua kelurah yang berisiko stunting," pungkasnya.(fitri/sip)
Posting Komentar