Meratus merupakan kawasan pegunungan yang secara geografis di tenggara Pulau Kalimantan. Membentang sepanjang ± 600 km² dari Kalimantan Selatan arah barat daya-timur laut hingga membelok ke utara hingga perbatasan provinsi Kalimantan Tengah dan Timur.
Dibalik ketinggiannya, Pegunungan Meratus menyimpan misteri. Sejak dua abad lalu, orang Eropa (Belanda) menjelajah pedalaman Borneo, misteri menjadi tabir tak terungkap.
Mengapa rangkaian pegunungan ini bernama meratus? Penjelajah Anton W. Nieuwenhuis yang mengadakan ekspedisi pedalaman borneo tidak pernah bercerita tentang apapun di pegunungan ini. Dalam tulisan klasiknya, Di pedalaman Borneo: perjalanan dari Pontianak ke Samarinda 1898-1899, tidak pernah menyebut nyebut nama Meratus dalam laporannya.
Sumber kolonial lain sedikit membuka tabir. Salomon Muller (1857), memaparkan nama Gunung Meratus sebenarnya bernama Goenong Ratoes Meratoes, berarti seratus gunung (puncak), dalam rangkaian pegunungan ini. Hampir setiap puncaknya memiliki nama sendiri. Nederlands Historisch Genootschap (1864), menyebut Meratoes, hundred mountains (Gunung Seratus).
Demikian halnya laporan C.A.L.M. Schwaner (1853) menuliskan bahwa di wilayah Borneo bagian tenggara terdapat pegunungan dengan banyak puncak, keseluruhan rangkaian pegunungan bernama Goenoeng Ratoes atau Meratoes.
Cerita lisan juga hadir dilansir www.bongkar.co.id. diungkapkan penduduk Suku Bukit di Kalimantan Selatan Bernama Amung Tahe di Dusun Rangit. Puncak gunung di sana memang berjumlah seratus gunung. Namun yang dapat dihitung gunungnya hanya ada 99 buah. Lalu yang satu merupakan induk dan puncak tertinggi.
Kesimpulan sementara, walaupun jumlah puncaknya belum terdata apakah memang berjumlah seratus, tetapi asal mula nama Meratus adalah perlambang (simbolis) menggambarkan betapa luasnya rangkaian pegunungan.
Sumber instagram @sejarah.banjar
Link artikel asli : https://www.instagram.com/p/CKqF0RRA1U6/
Posting Komentar