Mesin Bajaj saban pagi biasanya dinyalakan Sabar Priono. Kendaraan roda tiga dari negara India itu menemaninya, mengantar para anak yatim, piatu dan dhuafa menimba ilmu di Banjarmasin. Deru mesin menyala, seperti deru semangatnya untuk menjaga pendidikan bagi anak-anak itu agar tetap ada.
Rumseh | BANJARMASIN| BERITABANJARMASIN.com
Menjadi seorang guru sekaligus pengasuh bagi 15 anak yatim, dhuafa, yatim dan piatu tak membuat Sabar Priono mengeluh. Sebaliknya ia tekun dan ikhlas menjalani profesinya saat ini, pengajar sekaligus pengantar anak-anak di Asrama Yatim Mizan, Jalan Bumi Mas Raya, Banjarmasin Selatan.
Menjalani hidup sebagai seorang ustadz bagi anak - anak yang tidak memiliki orang tua maupun tidak mampu itu membuat pria berusia 56 tahun ini bersemangat dan menemukan cahaya bagi jiwanya.
Setiap pagi ia harus membangunkan 15 anak untuk melaksanakan sholat subuh hingga persiapan mereka sebelum berangkat ke sekolah. Memberikan pendidikan menurutnya sangat penting bagi anak - anak asuhnya tersebut. "Biasanya setiap pagi mereka sholat subuh dulu, lamu sama-sama berangkat ke sekolah," tuturnya.
Sehingga ia rela menyewa sebuah Bajaj yang di Banjarmasin disebut Bajaj Baiman dari seorang temannya untuk mengantar jemput anak asuhnya.
"Saya menyewa untuk menghemat ongkos tranport dan saya bisa melihat anak - anak dengan baik," ungkapnya, Minggu (30/1/2022).
Bajaj merupakan salah satu alat transportasi yang diluncurkan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina pada 29 Desember 2017 lalu. Sebagai solusi mengganti bajaj lama yang sudah rapuh dimakan zaman.
Sabar menceritakan sebelumnya ia harus mengeluarkan uang tambahan untuk transportasi dengan menyediakan angkutan umum bagi anak - anak untuk berangkat ke sekolahnya masing - masing. Meskipun sebenarnya dari Pemkot Banjarmasin juga menyediakan Angkutan Pelajar Gratis Ceria. Namun jelas tak semua bisa dijangkau.
Kemudian, ia berkunjung ke rumah salah satu temannya dan mendapati bajaj berwarna hijau tersebut tidak digunakan lagi. "Ya saya langsung bilang, mending saya sewa agar bisa lebih bermanfaat," katanya.
Ia cukup serius mengenai pendidikan. Ia termasuk golongan yang punya sudut pandang bahwa dengan pendidikan, belasan anak laki - laki yang tinggal di asramanya itu bisa mendapatkan masa depan yang jauh lebih baik nantinya.
Terutama bagi anak yatim piatu, yang harus mampu berdiri sendiri dan akan menjadi imam yang baik bagi keluarganya kelak.
Pria asal Klaten ini berharap bisa tetap terus mendampingi dan mengawasi anak asuhnya itu, hingga mereka dewasa dan menjadi orang yang sukses di kehidupan mendatang. (arum/sip)
Posting Komentar