foto: dok.Ratna |
Menjadi guru bagi anak-anak jalanan yang memiliki keinginan belajar rendah membuat Ratna Safitri memutar otak dan menemukan metode belajar dengan mendongeng. Benar saja para anak jalanan pun menyukai dan lebih antusias untuk belajar.
Fitriyani, BANJARMASIN | BERITABANJARMASIN.COM
"Jadi ketika saya mendongeng saya selipkan tentang pembelajaran, karakter," tutur Ratna kepada Beritabanjarmasin.com, Rabu (12/1/2022). Ia sendiri saat ini tergabung dalam yayasan Al-Ajyb berlokasi di Pasar Sudimampir. Sebuah yayasan yang fokus membina anak jalanan di Kota Banjarmasin.
Sejak saat itu ia mulai terus mendongeng, sampai ada yang tertarik melihat dirinya mendongeng dan diminta untuk mendongeng dalam acara trauma healing bagi korban banjir di Kabupaten Banjar.
Tawaran untuk mendongeng di beberapa acara juga semakin banyak seperti dalam acara buka puasa bersama 1.000 anak yatim serta roadshow.
Sampai pada momen dimana ia berpikir bahwa harus belajar dan mengembangkan keahlian dalam mendongeng. Agar apa yang dibawakan tidak hanya itu itu saja melainkan lebih variatif. "Alhamdulillah Desember tadi saya bisa mengikuti kemah dongeng yang merupakan kegitan rutin yang dilakukan oleh Kampung Dongeng Indonesia," ujar perempuan berhijab ini.
Dari situ ia banyak mendapatkan ilmu tentang mendongeng. Menurutnya teknik belajar dengan mendongeng seperti menasihati tanpa menggurui itu merupakan karakter anak-anak yang ada di Yayasan Al-Ajyb Pasar Sudimampir. "Mereka tidak mau digurui jadi akhirnya saya menggunakan metode mendongeng," ujar wanita yang juga berprofesi sebagai guru PAUD ini.
Pada awalnya keahlian mendongeng didapat secara otodidak yaitu belajar dari Youtube, hingga mengikuti berbagai workshop seperti yang sering diadakan Perpustakaan Kalsel yang sering mendatangkan pendongeng.
Sudah berjalan satu tahun ia menggeluti profesi sebagai pendongeng dan di 2022 ini ia kembali mendongeng. Meski banyak mendapat panggilan untuk mendongeng Ratna tidak pernah mematok harga hal ini dilakukannya murni ingin menghibur dan bisa merealisasikan pendidikan ramah anak di Kota Banjarmasin. "Saya tidak pernah mematok harga karena kita sharing aja semuanya saya berikan ilmunya," ungkapnya.
Beragam penghargaan juga sudah pernah ia dapat seperti, penghargaan pemuda pelopor bidang pendidikan 2021 dari Dispora Kota Banjarmasin, kemudian juara tiga bidang pendidikan pemuda pelopor se-Kalsel.
Untuk tema dongeng yang biasa ia bawakan seperti tentang adab, adab makan, adab mandi, dan semua cerita yang menjadi pengetahuan anak. Sejauh ini ia tidak menemukan kesulitan yang signifikan selama mendongeng.
Ratna berpesan jangan pernah takut untuk mencoba mendongeng dimana kunci agar bisa mendongeng yaitu harus percaya diri saat tampil di depan dan jangan pernah takut saat salah. Kedua yang paling penting mau mendongeng dan jangan takut tidak bisa memiliki kemampuan mendongeng.
Saat ini ia juga bersama tiga orang temanya sudah mendirikan sebuah wadah untuk mendongeng yang diberi nama Kampung Dongeng Banjarmasin yang berlokasi di Jalan Sutoyo S Banjarmasin.
Kampung Dongeng yang ia dirikan ini juga bekerjasama dengan Perpustakaan Kota Banjarmasin dan akan rutin mengadakan kegiatan pekan ceria dengan mendatangi panti asuhan dan yayasan yang ada di Banjarmasin.
Ia berharap dengan adanya kampung dongeng bisa mewujudkan pendidikan ramah anak di Kota Banjarmasin dan juga bisa mengajarkan mendongeng kepada para guru agar bisa mendongeng."Itu yang ingin saya realisasikan kedepannya," tandasnya. (fitri/sip)
Posting Komentar