Sebagai seorang pelukis senior Banua, Muhammad Yusran atau sering disebut Nanang M Yus menceritakan perjalanan hidup sebagai seorang pelukis. Ia pun sempat menekuni dunia lukis sekaligus menjalankan amanah sebagai seorang aparatur sipil negara (ASN). Kini hasil karyanya sangat diapresiasi dan bernilai tinggi.
Rumseh, BANJARMASIN | BERITABANJARMASIN.com
Pria kelahiran Banjarmasin tahun 1945 itu merupakan seorang maestro lukis Kalsel. Baru-baru ini pameran lukisan tunggal karyanya digelar di Taman Budaya Kalsel, di Banjarmasin.
Pameran tunggal ini merupakan bentuk apresiasi untuk Nanang M Yus karena sudah 50 tahun berkarya sebagai pelukis. Pameran tunggal lukisan ini dimulai 9--19 Januari 2022.
Didominasi lukisan realis, karya lukis Nanang M Yus banyak dilrik dan dibeli para tokoh masyarakat dan pejabat. Seperti Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina yang membeli lukisan bertema pedagang pasar terapung.
Menurut Nanang, menjadi seorang pelukis bukanlah hanya mengembangkan hobi dan imajinasi ke dalam kanvas. Namun lebih kepada hasrat dalam menceritakan peristiwa maupun pengalaman hidup pada sebuah hasil karya seni. "Sejak kecil saya sudah mulai menggambar dengan tema berbeda," tuturnya, Minggu (16/1/2022).
Dari sana ia menemukan bakat dan ketertarikan dalam seni lukis. Ia menceritakan lukisan pertama yang dibuatnya saat usianya menginjak 26 tahun. Kala itu ia melihat wanita duduk dan tertidur di kursi pinggir jalan. Membuat dirinya melukis wanita muda tersebut dengan bentuk dan karakteristik yang menawan.
Dari sana ia terus menuangkan hobinya sebagai seniman. Kendati demikian, pria berusia 78 tahun ini mengaku tidak pernah melupakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai abdi negara, sebelum pensiun menjadi ASN di Kemendikbud Provinsi Kalsel.
Ia pun perlu menyeimbangkan tanggungjawabnya sebagai seorang kepala rumah tangga, mehidupi empat orang anak hingga sukses dan memiliki kehidupan lebih baik saat ini. "Saya tidak pernah lupa akan tugas dan tanggung jawab saya," katanya.
Hobi melukis terus dikembangkannya hingga pensiun sebagai ASN dan mampu membuat pameran tunggal di bengkel lukis Solihin Taman Budaya Kalsel. Pameran tunggal tersebut memajang 26 hasil karyanya.
Ia pun sebenarnya sudah sering mengikuti pameran lukis level nasional, seperti di Pameran Lukis Nasional Jakarta tahun 2011, Pameran Kupang 2017 dan Ambon di 2019 lalu. "Meski demikian pameran tunggal menjadi impian saya sejak berkarya sebagai seniman lukis," ungkapnya.
Ia pun berharap bagi para seniman khususnya para pemula, jangan menyerah untuk mengembangkan bakat dan potensi. Agar Kalsel, khususnya Banjarmasin bisa lebih banyak memiliki seniman yang berkualitas dan berintegritas. (arum/sip)
Posting Komentar