Mengenal Permainan Badaku, Permainan Congklak Versi Urang Banjar | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Sabtu, 01 Januari 2022

Mengenal Permainan Badaku, Permainan Congklak Versi Urang Banjar

 

Sumber foto : https://indonesia.go.id/

Permainan badaku dari kata dasar “daku” dengan awalan kata “ba” (Bahasa Banjar) yang berarti melakukan permainanan dengan menggunakanalat yang disebut “padakuan”. Beberapa unsur yang harus diketahui :

1. Alat Permainan

Dakuan atau padakuan dibuat dari sepotong kayu dengan Panjang 60 cm dan tinggi 5 cm. Pada permukaannya diberi dua buah lubang sejajar dalam baris lima, tujuh, atau Sembilan.

Pada ujung dakuan sebelah kiri dan kanan diberi lubang yang lebih besar yang disebut “rumah”

Perlengkapan lainnya adalah “anak daku” yang terdiri dari batu kerikil bulat sebesar 1x1 cm. Anak daku yang paling baik adalah biji buah sawo.

Jumlah anak daku tergantungberapa jumlah lubang padakuan. Apabila 2x5 lubang, isi anak daku menjadi 2x5x5 =50 biji. Begitu pula untuk pedakuan yang berlubang 7 atau 9.

2. Cara Bermain

Badaku biasanya disertai oleh dua orang yang masing masing sebagai lawan. Setiap pemain berhak memiliki 5 buah lubang dan 1 buah lubang besar “rumah”.

Sebelum mulai permainan, pemain A dan B terlebih dahulu “basiun” (Suit) untuk menentukan siapa yang lebih dulu jalan (bermain). Misalnya pemain A yang menang basiun, maka A mulai mengambil isi anak daku di lubang pertama sebelah kanan.

Pemain A membagikan satu biji anak daku pada masing masing lubang miliknya, sampai terakhir masuk ke dalam lubang rumahnya. Pemain A dapat melanjutkan bermain sepanjang anak daku terakhir tetap jatuh pada lubang lubang miliknya. Namun, apabila anak daku terakhir jatuh pada lubang milik B, pemain A dinyatakan “mati”. Untuk itu permainan dinyatakan menjadi hak pemain B.

Tujuan utama bermain daku adalah masing masing pemain berusaha mengumpulkan anak daku paling banyak di lubang rumahnya.

Seorang pemain yang terampil bermain daku dapat bermain terus menerus, sehingga lawannya tidak dapat kesempatan bermain. Jika hal itu terjadi, maja pemain yang terampil tersebut memperoleh sebanyak 50 anak dakuyang terkumpul di lubang rumahnya. Untuk itu lawannya dinyatakan “gundul”, artinya tidak memperoleh anak daku sebiji pun.

Sumber :

M. Suriansyah Ideham, dkk. 2015. Urang Banjar & Kebudayaannya

Syamsiar Seman. 2002. Permainan Tradisional Orang Banjar, Banjarmasin : Yayasan Pendidikan Nusantara

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner