Sumber foto: galamedia.pikiran-rakyat.com |
1. Maunjun
Memancing dalam Bahasa banjar disebut meunjun. Kegiatan ini
memerlukan seperangkatan peralatan yang terdiri dari galah Panjang, tali berupa
nilon dan mata pancing. Sedangkan umpan yang digunakan bisa berupa cacing,
larva serangga, nener udang, atau makanan buatan. Beberapa kegiatan penangkapan
ikan tradisional yang mempunyai prinsip yang sama dengan memancing tetapi
mempunyai kekhasan tertentu seperti : memair, membandan dan membanjur
2. Memair
Memair ini khusus untuk menangkap ikan jenis haruan atau
tauman. Kegiatan ini bisa dilaksanakan pada siang maupun malam hari, baik
disawah maupun di sungai sungai. Yang jadi ciri khas kegiatan memair ini adalah
menggunakan umpan kodok.
3. Membandan
Secara alamiah, ikan haruan/tauman yang baru menetas akan
menjaga anak anak nya hingga berperilaku sangat ganas. Benda asing yang
menggangu anak nya akan diterkam sang induk. Sikap ganas ini yang dimanfaatkan
untuk ditangkap. Membandan memerlukan 2 buah pancing. Pancing pertama diikatkan
anak bebek yang masih hidup. Secara spontan induk ikan akan menerkam anak
bebek. Saat induk menerkam anak bebek, didekatkan pancing kedua lengkap dengan
mata pancing. Induk haruan tersebut akan terperangkap pada pancing kedia.
4. Membanjur
Membanjur adalah meletakkan pancing pada tempat tempat tertenntu
untuk mengambilnya pada hari berikutnya. Kegiatan membanjut menggunakan alat
pancing dengan ukuran pancing yang pendek.
5. Melunta
Lunta adalah semacam jarring yang pada sisinya diberi pemberat
(besi yang berbentuk cincin). Kegiatan melunta ini dilaksanakan pada sungai
atau daerah lebak yang masih tergenang air pada waktu siang hari. Mlelunta ini relative
mudah, hanya dengan melempar lunta secara terbuka ke permukaan air,
membiarkannya tenggelam, kemudian diangkat secara perlahan lahan. Ikan akan
terperangkap di lunta tersebut.
6. Melukah
Melukah merupakan kegiatan menjebak ikan dengan alat yang
disebut lukah. Lukah adalah suatu alat corong Panjang. Melalui lubang depan,
ikan bisa masuk, namun tak bisa keluar melalui lubang belakang karena tertutup.
Alat tangkap ikan tradisional ini terbuat dari bambu, mempunyai bermacam ukuran
dan cukup banyak dijual di pasar tradisional.
7. Mahampang
Hampang adalah anyaman yang terbuat dari bilah bambu yang
dianyam secara jarang. Kegiatan mehampang ini dilaksanakan pada saat air
mengalir turun. Hampang dipasang untuk menjebak ikan ikan yang turun bersamaan dengan
turunnya air.setelah air kering, ikan ikan yang terkumpul akibat pemasangan
hampang tinggal diambil.
8. Mengacal
Mengacal adalah kegiatan mengangkap ikan langsung
menggunakan tangan, tanpa alat bantu. Petani di lahan rawa sudah terampil
menangkap ikan dengan cara mengacal ini. Mengacal ini dlaksanakan pada musim
kemarau saat air mulai kering.
9. Menyarakap.
Menyarakap adakah kegiatan menangkap ikan langsung dengan alat
yang disebut sarakap. Sarakap terbuat dari bilah bilah bambu yang
disusun/dianyam berbentuk tabung. Bagian bawah runcing untuk menancapkan
kedasar tanah, Sedangjap bagian atas tidak tertutup yang bertujuan untuk
mengambil ikam yang terjebak. Menyarakp ini dilaksanakan pada saat air mulai
kering
10. Meringgi
Meringgi merupakan kegiatan mencari ikan secara masif. Dengan
memasang jarring pada sungai atau sumut besar dengan tujuan agar ikan
terperangkap pada lubang jarring tersebut. Ringgi atau jaring yang digunakan
mempunyai besar lubang tertentu. Untuk menjebak ikan sepat menggunakan ringgi
dengan ukuran lubang yang lebih kecil dibanding ikan papuyu atau sapat siam.
Link artikel asli : http://balittra.litbang.pertanian.go.id/index.php/component/content/article/69-publikasi/artikel-ilmiah/1689-penangkapan-ikan-secara-tradisional-petani-lahan-rawa?itemid=101
Dari instagram @kabardaribanjar
Posting Komentar