FEATURE: Mengenal Danrem 101/Antasari yang Baru, Berpengalaman Bertugas di Daerah Konflik dan Rawan Bencana | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Minggu, 13 Februari 2022

FEATURE: Mengenal Danrem 101/Antasari yang Baru, Berpengalaman Bertugas di Daerah Konflik dan Rawan Bencana

Berbagai kondisi di wilayah tugas dijalaninya sesuai janji seorang abdi negara Tentara Nasional Indonesia (TNI), untuk menjaga keamanaan dan keutuhan bangsa ini. 

Tak elak dalam perjalanan kariernya, lelaki yang kini berusia 51 tahun itu telah merasakan pahit manisnya bertugas di daerah konflik dan bencana.

Saat ini ia ditugaskan di Kalsel, di daerah ini banyak keinginan dan harapan beliau agar situasi dan kondisi banua tetap dapat aman dan terhindar dari bencana.

Maya Andriani, Banjarmasin | BERITABANJARMASIN.com

Kolonel Inf Rudi Puruwito resmi menjabat sebagai Komandan Korem (Danrem) 101/Antasari menggantikan Brigadir Jenderal TNI Firmansyah sejak Rabu (2/2/2022). 

Dirinya dilantik Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso
di Aula Makodam VI/Mlw Balikpapan. 

Lelaki kelahiran Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur pada 20 Januari 1971 silam ini mengisahkan sepenggal kisah perjalanannya sebelum bertugas di Bumi Lambung Mangkurat.

Sejak menjabat sebagai perwira pertama, Rudi menyampaikan lama ditugaskan di Ambon kemudian di Papua yang juga sama-sama merupakan daerah operasi dan konflik.

Setelah selesai dinas disana, dirinya bertugas di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau biasa disingkat Kostrad. 

Kemudian setelah itu diamanahkan untuk dinas di daerah Bengkulu. "Saya di Bengkulu saat itu menjabat sebagai kasitel korem," ucapnya.

Ia mengatakan juga pernah bertugas sebagai Komandan Batalyon di Jambi dan jadi Dandim di Tanjung Jabung sebelum di Jakarta dan Malang dan kembali diberi amanah dinas di Papua tugas di daerah operasi lagi.

"Harapan saya setelah betugas di Kalsel tidak ada konflik dan juga tidak ada bencana," harapnya.

Komando Resor Militer (Korem) sendiri menurutnya mempunyai tugas untuk pembinaan teritorial yang maksudnya adalah mengolah potensi wilayah untuk kepentingan pertahanan dan keamanan serta memajukan masyarakat di Kalsel dalam hal ini Korem 101/Antasari.

Potensi yang dimaksud disini adalah potensi geografi, potensi demografi dan kondisi sosial. Bagaimana terhadap iklim ekonominya, politik, sosial, budaya dan kondisi pertahanan serta keamanan. 

Dari situlah bisa digali apa yang perlu ditindaklanjuti sehingga kedepan tidak jalan di tempat atau paling tidak selangkah lebih maju. 

"Jadi Dandrem di sini saya ingin menata personil agar kehadiran prajurit mulai babinsa sampai ke tingkat korem itu ditunggu kehadirannya oleh masyarakat," paparnya.

Seperti saat ini, pandemi masih menyelimuti Indonesia tak terkecuali wilayah di dalamnya Kalsel. Ia ingin dibawah kepemimpinanya bisa membawa dampak positif khususnya pada penanganan Covid-19. 

Dari itu, pihaknya akan ikut turut serta melakukan serbuan vaksinasi guna membantu pemerintah mencapai taget vaksin khususnya pada lansia. 

Ia juga menilai protokol kesehatan masyarakat di Kalsel sempat mengalami penurunan yang disebabkan adanya persepsi kelonggaran di daerah pusat Jakarta karena Covid-19 dianggap sudah selesai. 

Padahal virus ini terus melakukan penyebaran dan mengeluarkan varian barunya seperti delta dan omicron yang penularannya lebih cepat meski gejala yang ditimbulkan tidak separah dari virus awal.

Tentunya vaksinasi seperti yang dikatakannya untuk lansia ini harus mampu dicapai Kalsel sesuai target yang diberikan oleh pemerintah pusat. Lansia yang divaksin di akhir Februari harus mencapai 70 persen sedangkan di akhir Bulan Maret harus mencapai 100 persen. (maya/sip)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner