Sultan Muhammad Seman, sang Sultan Banjar terakhir gugur di benteng Sungai Manawing pada 1905. Beliau berhadapan dengan Letnan Christofel yang berpengalaman dalam perang Aceh. Pertempuran yang tak seimbang ini membuat Sultan Muhammad Seman gugur sebagai Kusuma bangsa.
Dengan gugurnya Sultan Muhammad Seman, maka perang Banjar dinyatakan berakhir pada 1905. Perang Banjar dimulai dengan penyerangan benteng tambang batubara Oranje Nassau di Pengaron pada 1859. Perang berakhir pada 1905.
Para pejuang Banjar yang awal nya bertahan tak mau menyerah, akhirnya terpaksa menyerah. Mereka dibuang keluar kerajaan Banjar sebagai tawanan perang.
Salah satu yang dibuang adalah Gusti Muhammad Arsyad menantu Sultan Muhammad Seman. Gusti Muhammad Arsyad dibuang ke Bogor pada 1 Agustus 1904.
Gusti Muhammad Arsyad dan istri nya yang bernama Ratu Zaleha berjuang dengan penuh keberanian. Ratu Zaleha adalah anak dari Sultan Muhammad Seman. Setelah benteng sungai manawing jatuh, beliau bersembunyi ke Lahai, lalu ke Mia ditepi Sungai Teweh. Pada akhirnya Ratu Zalhea di asingkan ke Bogor bersama Suaminya, Gusti Muhammad Arsyad.
Sumber : buku Sejarah Banjar Balitbangda Provinsi Kalsel oleh penerbit Ombak Yogyakarta. Sub judul "Hancurnya Pagusyian dan Manawing dan Berakhirnya Perang Banjar (1905)" halaman 367-368
Posting Komentar