Tumenggung Surapati adalah salah satu tokoh pejuang perang Banjar dari Suku Dayak. Beliau telah masuk Islam dan memiliki hubungan kekeluargaan dengan Pangeran Antasari.
Hubungan kekeluargaan itu adalah Putra Tumenggung Surapati, yaitu Tumenggung Jidan kawin dengan cucu pangeran Antasari. Tumenggung Surapati sudah bersumpah bersama pangeran Antasari untuk mengusir penjajah Belanda
Puncak nya adalah pada peristiwa 27 Desember 1859. Tumenggung Surapati menyerang penjajah Belanda di dekat Muara Sungai Teweh. Kapal Belanda yang bernama Onrust dan serdadu nya yang berjumlah 90 orang berhasil ditewaskan. Peristiwa itu membuat Belanda mengalami kerugian yang sangat banyak.
Namun pada 1860, penjajah Belanda melakukan serangan balasan. Dikirim lah pasukan laut oleh penjajah Belanda untuk hancurkan benteng Surapati di Lahai dan membakar kampung.
Tumenggung Surapati adalah kepala suku Dayak Siung yang dilahirkan di lembah Sungai Kahayan. Tumenggung Surapati punya alasan tersendiri mengapa benci terhadap penjajah Belanda. Karena Serdadu Belanda telah membakar rumah dan kebun rakyat yang tak berdosa.
Sumber : buku "Datu Datu Terkenal Kalimantan Selatan". Terbitan "Sahabat" Mitra Pengetahuan 2013. Sub judul "Kedatangan Belanda Dan Jatuhnya Kerajaan Banjar " halaman 126
Sumber : buku Sejarah Banjar Balitbangda Provinsi Kalsel oleh penerbit Ombak Yogyakarta. Sub judul "Perang Barito Sampai Hancurnya Pagustian" halaman 348-350
Posting Komentar