Sumber foto : KTLV |
Tahun 1620-1642 merupakan tahun dimana kerajaan Banjar dipimpin oleh Sultan Rahmatullah. Beliau menggantikan Sultan Suriansyah yang wafat. Pada era ini, kerajaan makin berkembang.
Hal ini ditandai dengan berkembangnya hubungan dagang dengan bangsa bangsa barat. Demikian juga hubungan dengan pulau Jawa semakin bertambah baik.
Namun, pada 1630, terdapat peristiwa besar. Yaitu kota Banjarmasin dibakar oleh penduduk. Hal ini sebagai wujud balas dendam rakyat karena tindakan kejam kompeni Belanda
Karena kebakaran besar terjadi, maka pusat kota dipindahkan ke Sungai Tabuk. Melingkungi Kampung Keliling Benteng.
Ditahun ini, monopoli kompeni Belanda semakin menjadi jadi di kerajaan Banjar. Puncaknya, rakyat sampai membakar harta dan kapal milik kompeni Belanda di Kotawaringin pada 1638. Hal ini dikarenakan marah nya rakyat Banjar saat itu dengan monopoli kompeni Belanda.
Ternyata kompeni Belanda membalas perbuatan ini. Sebanyak 27 orang suku Banjar ditangkapi dan disiksa oleh kompeni Belanda pada 1638.
Sumber : buku "Datu Datu Terkenal Kalimantan Selatan". Terbitan "Sahabat" Mitra Pengetahuan 2013. Sub judul "Kedatangan Belanda Dan Jatuhnya Kerajaan Banjar " halaman 10-11
Posting Komentar