BERITABANJARMASIN.COM - Pemindahan Ibukota Kalsel ke Banjarbaru banyak mengundang tanggapan dari berbagai pihak, tak terkecuali aktivis mahasiswa Kalsel.
Ketua DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Wilayah Kalsel, Laili Masruri menyampaikan pengumuman pemindahan ibukota seperti sebuah berita kejutan dalam beberapa hari ini.
Sebab kata dia pemberitaannya langsung pada pengesahan RUU padahal tidak semua masyarakat mengikuti perkembangannya. Berkenaan RUU yang telah ditetapkan ini menurutnya merupakan hal yang umum dalam pemerintahan. "Contoh lain Maluku Utara Ibukota Provinsi Ternate namun Pusat Pemerintahan ada di Sofifi," ucapnya Minggu (20/2/2022).
Menurutnya penjelasan mengenai pemindahan Ibukota ini seharusnya dilakukan lebih dahulu kepada masyarakat luas. Selain itu ia juga mempertanyakan urgensi di balik pemindahan ibukota Kalsel ke Banjarbaru.
Apalagi di tengah ekonomi yang cenderung bermasalah akibat dampak Pandemi Covid-19. "Saya berharap pemindahan ini tidak semakin mengganggu perekonomian Kalsel terutama dalam membantu masyarakat yang sedang mengalami kesulitan," tegasnya.
Ia juga mengingatkan, Kota Banjarmasin merupakan kota tertua di Kalimantan, serta saksi sejarah perjalanan panjang Kalsel. Sehingga unsur histori semacam ini perlu diperhatikan. (maya/sip)
ilustrasi: ist
Posting Komentar