BERITABANJARMASIN.COM - Dari hasil inspeksi Dinas Perdagangan (Disdag) Kalsel, ketersedian bawang merah, bawang putih, gula pasir dan tepung di tingkat distributor yang ada di Pasar Harum Manis, Banjarmasin masih aman dan bahkan melimpah.
"Bawang merah aman. Karena beberapa daerah sentra produksinya memang panen pasokan melimpah dan harga mulai turun," kata Kepala Disdag Kalsel, Birhasani usai melakukan pemantauan ketersedian di tingkat distributor, Rabu (30/3/2022).
Hal yang sama juga terjadi pada bawang putih impor dimana selain pasokan yang melimpah impornya juga cukup lancar.
Kemudian gula pasir ditingkat distributor pasokan suplainya masih aman begitu juga dengan tepung terigu.
Hanya saja kata Birhasani kenaikan harga pada tepung dan gula pasir tidak bisa dihindari lantaran menyangkut masalah perputaran ekonomi global yang mengalami kenaikan, sehingga, berdampak di Kalsel.
"Harga jual di tingkat distributor Rp13.000--13.300 per kilogramnya, kemudian tepung apalagi karena harga dunia terpengaruh dengan perang antara Rusia dan Ukraina," bebernya.
Sementara itu, terjadi kekosongan pasokan minyak goreng curah di tingkat sub distributor.
Hal ini lantaran kebijakan pemerintah melalui Kementerian Perindustrian yang masih belum selesai menata cara pendistribusian minyak goreng curah sampai ke bawah.
Ditambah keluhan banyaknya pedagang yang mengeluh dengan ditetapkannya harga minyak goreng curah Rp 14.000 di tingkat pengecer. Dimana berdasarkan pantauan Beritabanjarmasin.com di lapangan bersama Disdag Kalsel, banyak pedagang yang mengeluh karena mendapat untung sedikit dengan ditetapkannya harga Rp.14.000 tersebut. "Sangat kecil sehingga banyak pedagang kita yang tidak berani menjual," ujar Birhasani.
Ditambah risiko yang harus dihadapi para pedagang apabila menjual minyak goreng curah diatas harga HET mereka akan bermasalah dengan aparat hingga sampai ke sub distributornya.
Beberapa permasalahan tersebutlah yang mengakibatkan kekosongan bahkan kelangkaan minyak goreng curah.
Sementara masyarakat sangat terbantu dan membutuhkan adanya minyak goreng curah karena harganya jauh lebih murah dibanding harga minyak goreng kemasan.
Untuk mengatasi hal tersebut hari ini juga Disdag Kalsel akan mengikuti rapat bersama Dinas Perindustrian dengan mengundang beberapa distributor dan sub distributor minyak curah untuk membicarakan terkait maslah pendistribusian.
Termasuk surat perjanjian antara distributor dengan produsen dan sub distributor bahkan sampai kebawah tingkat perdagangan. "Ada fakta integritas ini mungkin perlu disampaikan permasalahan lapangan begini, jadi harus ada kebijakan yang lebih longgar dari pemerintah," pungkasnya.
Hal ini demi tercukupinya distribusi minyak goreng di Kalsel. (fitri/sip)
Posting Komentar