Gerakan Perlawanan Guru Sanusi di Amuntai, Gerakan Perlawanan Melawan Belanda Pasca Perang Banjar | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Kamis, 10 Maret 2022

Gerakan Perlawanan Guru Sanusi di Amuntai, Gerakan Perlawanan Melawan Belanda Pasca Perang Banjar

 


Pada zaman Belanda, rakyat Banjar tentunya lepas dari yang namanya kerja paksa (rodi/erakan) dan pajak. Hal ini membuat rakyat Banjar resah ini membuat beberapa gerakan gerakan rakyat dalam melawan penjajah Belanda.

Salah satu nya adalah gerakan Perlawanan Guru Sanusi di Amuntai pada 1914-1918. Menurut riwayat, beliau adalah guru ilmu tasawuf dan beliau merupakan keturunan "Anak Cucu Urang Sepuluh".

"Anak Cucu Urang Sepuluh" mendapat hak istimewa dibebaskan dari pajak dan kerja paksa. Pemberontakan Guru Sanusi bersumber dari permasalahan kerja paksa ini.

Guru Sanusi diburu oleh penjajah Belanda. Lalu beliau melarikan diri ke Amuntai. Lalu lari ke Margasari, Bakumpai, dan bersembunyi di daerah Tangkas di Sungai Batang, Martapura. Penjajah Belanda mendatang kan pasukan Marsose dan berhasil menembak mati guru Sanusi.

Selain guru Sanusi, Terdapat juga pergerakan perlawanan rakyat ditempat lain. Seperti perlawanan Gusti Darmawi di Kalua pada tahun 1927. Dan perlawanan di Hariyang pada tahun 1937. Namun, Perlawanan tersebut hanya bersifat perlawanan rakyat, bukan perlawanan dari pihak kerajaan Banjar.

Sumber : buku Sejarah Banjar Balitbangda Provinsi Kalsel oleh penerbit Ombak Yogyakarta. Sub judul "diskriminasi kependudukan, pajak dan erakan" halaman 412

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner