Hadir ke Kalsel, DR Agustus Sani Nugroho: Membaca Jadi Pembeda, Menjadi Manusia Seutuhnya | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Selasa, 29 Maret 2022

Hadir ke Kalsel, DR Agustus Sani Nugroho: Membaca Jadi Pembeda, Menjadi Manusia Seutuhnya

Begitu pentingnya nilai dari membaca lantaran menurut Agustus Sani Nugroho seorang yang menekuni berbagai profesi sebagai blogger, penulis, pembalap, pengacara, dan pengusaha ini mengatakan, bahwa membaca menjadi pembeda apakah kita mau menjadi manusia seutuhnya. 

Fitriyani, Banjarmasin | BERITABANJARMASIN.COM 

Sukses di profesi tertentu sudah biasa. Tetapi tidak banyak orang yang bisa sukses di banyak atau beberapa bidang profesi sekaligus. Agustus Sani Nugroho adalah contoh dari sejumlah orang yang telah sukses menekuni beberapa profesi sekaligus di Indonesia.

Diungkapkannya kesuksesan yang ia raih saat ini salah satunya ia dapatkan dengan belajar melalui membaca. "Sedemikian besar perintah agama pertama kali baca karena itu," katanya saat menjadi bintang tamu di acara Talkshow yang digelar Dispersip Kalsel, (28/3/2022). 

Membaca dalam hal ini menurutnya memiliki makna yang luas yakni belajar mengetahui sesuatu dari yang tidak tau menjadi tau. 

Sadar akan apa yang kita butuhkan mendorong seseorang untuk membaca, karena dengan demikian kita bisa tau dan mengenal berbagai hal yang kita butuhkan. 

Seperti dulu kita tidak mengenal handphone saat ini kita bisa berkomunikasi bahkan virtual ada videonya itu munculnya karena kita butuh. "Karena kebutuhan kita akan belajar sesuai dengan bidang yang kita butuhkan," ucapnya. 

Saat seseorang sudah belajar dengan membaca lantas ia akan mengetahui ilmunya dan bisa berbuat sesuatu hingga pada akhirnya kita akan merubah diri kita sendiri, mempengaruhi keluarganya, tetangganya, bangsanya, dan bahkan dunia. 

"Ini adalah gerakan yang harus kita dorong sebagai gerakan seluruh manusia dan seluruh bangsa ini setidaknya agar bangsa kita jadi maju," paparnya. 

Menurut pengamatan pria kelahiran 13 Agustus 1964 ini nilai literasi di Indonesia masih sangat rendah sehingga harus lebih keras lagi meningkatkan minat baca, salah satu caranya seperti yang dilakukan Dispersip Kalsel yang melihat bahwa perpustakaan harus dijadikan jembatan agar orang orang di wilayah ini menjadi cerdas, sehingga dapat mengetahui sesuatu yang sebelumnya mereka tidak tau. 

Dengan cara membuat proses belajar itu nyaman mudah tanpa sadar orang akan tertarik suka dan kemudian belajar dengan sendirinya. "Jadi justru jangan lengah, tetap perbaiki terus berinovasi menjadi lider untuk mendorong literasi di negara ini," ujarnya. 

"Saat ini tidak sedikit kaum milenial yang telah berubah mindsetnya, untuk itu melalui kegiatan ini kami ingin mereka tetap membaca sesuai dengan ayat suci Alquran yakni Iqra,” kata Sekretaris Dispersip Kalsel, M Ramadhan. 

Melalui kegiatan ini juga, Ramadhan berharap perpustakaan bisa menjadi tren model yang dicintai dan disukai oleh kalangan generasi muda. (fitri/sip)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner