BERTABANJARMASIN.COM - Kenaikan harga daging sapi satu bulan terakhir ini dipicu kurangnya kuota pasokan daging sapi di Kalsel.
Dokter hewan dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin drh Annang Dwijatmiko menjelaskan adanya kendala transportasi pengiriman lewat laut ke Kalsel. "Jumlah yang dikirim ke Banjarmasin akhirnya berkurang juga," urainya, Senin (7/3/2022).
Sehingga sangat berpengaruh dengan harga daging di pasaran yang mengalami kenaikan. Apalagi lanjutnya, sempat terjadi kekosongan daging di beberapa wilayah Jabodetabek akibat para pedagang memutuskan mogok berjualan.
Sebab harga sapi ternak sendiri sudah tinggi terlebih dahulu, sehingga otomatis harga jual daging di pasaran akan tinggi. "Kalau untuk stok di Banjarmasin masih relatif ada," imbuhnya.
Meski kuota daging beku saat ini terus masuk, namun jumlah jumlah stok daging dikurangi. Untuk itu, menurutnya solusi yang tepat saat ini selain mengimpor daging beku juga dilakukan metode klinis maupun ilmiah agar meningkatkan populasi sapi ternak.
Misalnya dengan inseminasi buatan ataupun sistem kertak birahi pada hewan ternak secara serentak di Indonesia. "Mungkin dengan metode itu bisa membantu meningkatkan kembali kuota hewan ternak," jelasnya.
Ia pun berharap kondisi seperti tidak berlangsung lama, dapat tertangani dengan baik terutama sebelum bulan Ramadhan nanti. (arum/sip)
Posting Komentar