BERITABANJARMASIN.COM - Dua daerah di Kalsel yaitu HSU dan HST menjadi perhatian khusus Badan pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalsel bersama KPK
"Pengalaman OTT di HSU dan HST menjadi perhatian kami," ucap Kepala Perwakilan BPKP Kalsel, Rudi M Harahap dalam rapat koordinasi pemberantasan tindak pidana korupsi terintegrasi, Kamis (17/3/2022).
Rudi mengatakan beberapa indikator yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dan Hulu Sungai Tengah (HST) semuanya sempat menunjukan indikator merah yang artinya risiko tinggi tindak korupsi.
Sehingga perlu adanya strategi bersama untuk melakukan perbaikan, seperti menaikan survei pelayanan integritas (SPI) dan monitoring center for prevention (MCP), serta pemda dituntut lebih berani untuk menjalankan perannya.
Observasi yang dilakukan BPKP Kalsel selama satu tahun, meliputi aspek keuangan daerah, keuangan desa, pengendalikan korupsi, penanganan Covid-19, juga terkait korporasi yang ada di Kalsel, kemudian terkait ketahanan bencana dan lingkungan hidup.
Seperti penyelesaian tunggakan, kemudian banyaknya mobil mewah yang tidak tercatat, rehabilitasi lahan kritis yang sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya.
Disampaikannya kedua daerah yang masuk kategori risiko tinggi tindak korupsi yakni HSU dan HST ini memiliki indikator yang buruk, baik SPI, MCP, sampai kapabilitas APIP nya tidak siap.
"Kalay kita bersama-sama fokus mau menyelamatkan Kalsel maka dua prioritas ini menjadi hal yang utama," ujarnya.
Sementara itu, disampaikan Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron penggunaan aplikasi monitoring center for prevention (MCP) harus dibarengi komitmen dan dedikasi setiap kepala daerah untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi.
"Baru MCP akan membatasi kewenangannya agar tidak di korupsi, itu yang kami sampaikan," ucapnya.
Ia menyebutkan korelasi antara MCP dan SPI sangat sesuai. Sehingga apabila MCP nya bagus SPI nya juga bagus, sementara pemda yang SPI rendah pada kenyataanya memang terjadi oprasi tangkap tangan (OTT).
Sehingga, ini menunjukkan bahwa penilaian ini dianggap bukan hal yang lemah, namun ini harus dirubah menjadi tantangan ditahun-tahun yang akan datang harus diperbaiki.(Fitri)
Posting Komentar