Huruf Arab Melayu, Populer Digunakan Urang Banjar Zaman Dulu | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Selasa, 22 Maret 2022

Huruf Arab Melayu, Populer Digunakan Urang Banjar Zaman Dulu



Tersebar nya Islam di Kalimantan Selatan erat kaitannya dengan bahasa Melayu sebagai bahasa pergaulan. Karena agama Islam disebarkan dengan bahasa Melayu, maka penulisan yang digunakan menggunakan huruf Arab-Melayu.

Huruf Arab Melayu sangat lazim digunakan oleh orang Banjar dizaman dulu. Mulai dari urusan surat menyurat kesultanan Banjar, kitab kitab karangan ulama, hingga perjanjian kerajaan Banjar dengan penjajah Belanda pun menggunakan huruf Arab Melayu.

Huruf Arab Melayu pernah digunakan oleh Raden Samudera untuk meminta bantuan kepada kerajaan Demak di Jawa. Padahal saat itu agama Hindu masih begitu kental. 

Sultan Adam, salah satu raja Banjar juga menulis aturan aturan kerajaan pada 1835 dengan huruf Arab Melayu. Begitu juga dengan perjanjian kerajaan Banjar kepada Belanda, semua berhuruf Arab Melayu.

Kitab kitab agama karangan ulama juga saat itu kebanyakan menggunakan huruf Arab Melayu. Diantaranya:

1. Kitab Sabilal Muhtadin (ditulis oleh Datu Kalampayan Martapura)

2. Kitab Durun Nafis (ditulis oleh Datu Nafis)

3. Kitab Shirothol Mustaqim (ditulis oleh Syekh Nuruddin Ar Raniri, Aceh)

4. Kitab Tuhfaturroghibin (ditulis oleh Datu Kalampayan)

5. Kitab Parukunan (ditulis oleh Mufti Jamaluddin, Martapura

6. Kitab Parukunan Basar (ditulis oleh Datu Fatimah, cucu Datu Kalampayan)

7. Kitab Hidayatussalikin (ditulis oleh Syekh Abdussamad Palembang)

8. kitab Sairussalikin (ditulis oleh Syekh Abdussamad Palembang)

Sumber : buku Sejarah Banjar Balitbangda Provinsi Kalsel oleh penerbit Ombak Yogyakarta. Sub judul "Perkembangan Agama Islam dan Penerapan hukum Islam" halaman 204

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner