Pangeran Antasari adalah pejuang Perang Banjar yang sangat berwibawa. Selain karena beliau memiliki semangat juang yang tingga dalam melawan penjajah, beliau ternyata juga ada lah buyut dari Sultan Tahmidillah I. Itulah mengapa beliau menjadi sangat berwibawa, khususnya didaerah yang belum di kuasai Belanda sekitar wilayah Suku Dayak di daerah Barito.
Beliau dilantik menjadi panembahan atau Sultan Banjar pada umur 72 tahun. Diusia itu beliau sudah sakit sakitan karena usia yang sudah lanjut. Diusia setua itu bahkan beliau menjadi raja Banjar yang mengemban tiga tugas berat sekaligus.
Tiga tugas berat itu adalah Beliau menjadi panglima tertinggi perang, kepala negara, dan kepala tertinggi bidang agama. Hal ini dikarenakan para pejuang kharismatik lainnya seperti Pangeran Hidayatullah, Demang Lehman dan yang lainnya sudah gugur dan diasingkan.
Pangeran Antasari dilantik menjadi panembahan atau Sultan Banjar pada tanggal 14. Maret 1862. Pelantikan ini diadakan setelah 11 hari pangeran Hidayatullah diasingkan ke Cianjur-Jawa Barat.
Sebagai pejuang Banjar yang merepotkan penjajah, tentunya beliau diincar untuk ditangkap. Bahkan akan diberikan Hadiah f. 10.000 kepada siapa saja yang dapat menangkap beliau. Tapi semua usaha penjajah itu tidak berhasil. Pangeran Antasari telah mengambil pilihan, lebih baik mati dimedan perang dari pada mati sebagai tawanan musuh.
Sumber : buku Sejarah Banjar Balitbangda Provinsi Kalsel oleh penerbit Ombak Yogyakarta. Sub judul "Pengangkatan Pangeran Antasari sebagai Panembahan" halaman 359-360
Posting Komentar