BERITABANJARMASIN.COM - Rapat Kerja Komisi II DPRD Kalsel dengan Dinas Perdagangan Kalsel terpaksa dibatalkan Rabu (16/3/2022).
Disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo, harusnya jika tidak ada eselon II yang hadir, eselon III yang berhadir.
Ia pun memaklumi ketidakhadiran eselon II karena sedang melakukan komunikasi dengan Kementerian untuk memperjuangkan tambahan kuota minyak goreng dengan menyertakan dinas-dinas di kabupaten/kota.
Adapun terkait minyak goreng ini kata Imam di Kalsel hanya ada satu perusahaan yakni Kabupaten Kotabaru yang memproduksi minyak goreng dengan merk Alif dan dapat memproduksi hanya 84 ton perharinya.
"Sedangkan keperluan kita 311 ton per hari, untuk melengkapi kekurangan ini disuplai dari Jawa," ujarnya.
Karena kata Imam, sebagian besar CPU selain diekspor itu juga dialihkan ke Jawa untuk diproduksi dan dikemas sebagai minyak goreng.
"Kalau di Kalsel kita tau sekitar 84 ton diproduksi, kalau di daerah lain kita tidak tau karena tidak bisa mengontrol," ucapnya.
Imam pun berharap hasil dari konsultasi itu membuahkan hasil sehingga ada penambahan kuota minyak goreng di Kalsel.
"Saat ini bukan masalah harga saja yang naik, barangnya yang tidak ada. Ini yang jadi masalahnya," terangnya.
Hal ini pun kata Imam juga telah dicek di beberapa distributor juga mengalami kekosongan. "Apakah karena ada oknum yang menimbun, itu juga kita tidak tau, karena yang tau itu harusnya satgas pangan," ucapnya.
Imam juga mempertanyakan kerja dari satgas pangan terkait penangkapan penimbunan minyak goreng di Kab Banjar oleh Direktorat Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Kalsel
"Saya mempertanyakan eksen dari satgas pangan dimana," ucapnya.
Rapat tersebur terpaksa dibatalkan padahal rencananya Komisi II kata Iman ingin mengetahui kesiapan menjelang Bulan Ramadhan. Karena saat ini bahan pangan mulai merangkak naik sehingga kesiapan Dinas Perdagangan dan satgas Pangan ini yang ingin dipertanyakan.
"Kegiatan- kegiatan yang dilakukan Dinas
Perdagangan dan Satgas Pangan ini apa, selama ini kami belum menerima laporan sama sekali," ungkapnya.
Ia pun mengatakan rapat ini rencananya akan diagendakan ulang pads April karena padatnya jadwal dewan hingga pembentukan pasus yang tidak memungkinkan mengundang mitra kerja. (maya/sip)
Posting Komentar