Berawal dari kebiasaan makan kacang batampik manis, Siti Aidah Murni wanita asli keturunan Kandangan ini sukses membuka usaha produksi pembuatan kacang batampik manis dan sudah berjalan selama dua tahun.
Fitriyani, Banjarmasin | BERITABANJARMASIN.com
Jajanan berbentuk bulat dengan rasa manis dan gurih ini merupakan makanan khas dari Nagara.
Tidak tanggung-tanggung saat ini sudah ada sekitar 900 lebih warung yang menjadi mitranya menjual jajanan ini.
"Jadi saya kembangkan ini alhamdulillah banyak pesanan makin meningkat," ucapnya, Selasa (1/3/2022).
Untuk membuat kacang batampik manis, setiap harinya Aidah mempekerjakan para ibu-ibu rumah tangga di sekitar tempat tinggalnya. Setiap pagi ia bersama ibu-ibu sudah memulai memproduksi diawali dengan membuat adonan.
Tidak sembarangan untuk membuat adonanya pun Aidah langsung turun tangan sendiri, hal ini dilakukannya untuk menjaga resep yang ia dapat turun-temurun di daerah kelahirannya Kandangan dari orangtuanya.
Dalam sehari Aidah harus menyiapkan 35 kilogram kacang tanah, bahan yang disiapkan untuk membuat ribuan kacang batampik manis ini pun semuanya terbuat dari bahan alami yang dijamin tanpa pengawet.
Untuk proses pembuatannya bahan-bahan yang dibutuhkan yaitu telur bebek yang diaduk hingga mengembang dengan mesin bersama gula pasir, agar lebih gurih dan harum Aidah juga mencampurkan vanili dan garam.
Setelah mengembang bahan ini langsung dicampur ke kacang tanah yang sudah dicuci bersih, kemudian seluruh bahan diaduk hingga tercampur rata.
Setelah semua bahan tercampur rata, adonan tersebut ditambahkan tepung terigu agar teksturnya mengental dan mudah dibentuk.
Selanjutnya adalah tugas para ibu-ibu untuk membentuk bulatan, mereka diberi jatah sekitar tiga hingga lima kilogram adonan setiap harinya.
Setelah dibentuk kacang-kacang ini pun siap untuk digoreng dan proses menggorengnya pun memakan waktu sekitar setengah jam agar menghasilkan kacang yang renyah.
Setelah digoreng, kacang-kacang ini harus didinginkan terlebuh dahulu, jika sudah dingin lanjut ke proses pengemasan ke toples-toples untuk disebar ke warung-warung mitranya.
Selain dikemas menggunakan toples, Aidah juga menyiapkan kemasan plastik untuk pembeli langgananya.
Setelah semuanya selesai dikemas, Aidah bersama suami pun langsung menyebar jajanan ini ke wilayah Banjarmasin dan Barito Kuala dan sekitarnya hingga ke wilayah gambut.
Aidah mengaku, dalam seminggu omset yang ia dapat mencapai jutaan rupia. Omset yang didapatnya pun terus ia putar sebagai modal untuk memberdayakan ibu-ibu di sekitar tempat tinggalnya guna membantu perekonomian mereka di tengah pandemi.
Untuk harga perkeping kacang biasanya ia jual dengan harga seribu rupiah.
Bagi masyarakat pecinta kacang batampik manis, namun ingin langsung dari pembuatnya dengan kualitas yang masih baru diolah bisa langsung datang ke
wilayah Handil Bakti tepatnya di komplek persada permai baru dua dan tiga, Kabupaten Barito Kuala. (fitri/sip)
Posting Komentar