Sedikit Mengenal Sejarah Pasang Surut Pertanian Kalimantan Selatan | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Sabtu, 26 Maret 2022

Sedikit Mengenal Sejarah Pasang Surut Pertanian Kalimantan Selatan

 


Zaman dulu, Kalimantan Selatan dan Tengah memiliki lahan yang sangat luas hingga sangar berpotensi untuk pertanian. Namun Kalsel dan Kalteng tanah nya berjenis "Gambut" yang mengandung asam hingga tak cocok untuk dibuat persawahan padi.

Namun, keadaan berubah sejak dibuatnya Anjir/kanal dari tepian sungai Barito sampai ke Sungai Kapuan, Kalteng. Hingga Kalsel dan Kalteng bisa ditanami persawahan padi. Anjir atau kanal itu sekarang dikenal sebagai Anjir Tamban dan Anjir Serapat. Anjir/kanal ini sudah ada sejak sebelum perang dunia II.

Daerah Anjir tersebut dikenal sebagai penghasil padi bagi Kalimantan Selatan. Daerah penghasil padi lainnya adalah daerah Gambut, sebuah daerah diantara kota Banjarmasin dan Martapura.

Pada tahun 1950/1951, hasil padi Kalsel sempat merosot. Kalimantan Selatan pernah mengalami kekurangan beras sebanyak 89.000 ton. Kekurangan ini berlanjut sampai 1959. Kekurangan ini adalah akibat dari gangguan keamanan yang terjadi di Kalsel saat itu

Sebagian masyarakat Banjar ada juga yang membuat persawahan secara berpindah pindah. Namun cara yang dilakukan untuk membuka lahan baru adalah menebang dan membakar hutan. Bekas kebakaran itulah kemudian dibuat sawah tegalan. Cara bersawah seperti ini jika tak terkendali bisa berakibat pada hutan gundul dan banjir

Sumber : buku Sejarah Banjar Balitbangda Provinsi Kalsel oleh penerbit Ombak Yogyakarta. Sub judul "Kehidupan Sosial Ekonomi" halaman 898

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner