Sejarah Industri Wantilan (Kayu) di Kalsel, Usaha yang Banyak Digeluti di Kampung Tepian Sungai Barito | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Senin, 21 Maret 2022

Sejarah Industri Wantilan (Kayu) di Kalsel, Usaha yang Banyak Digeluti di Kampung Tepian Sungai Barito

 


Industri kayu (wantilan) yang agak besar di Kalimantan ada di sampit. Ada sebuah perusahaan yang Bernama “Bruynzeel Dayak Houtbedrijven” yang merupakan perusahaan patungan Indonesia dan Belanda. Perusahaan itu ada di tahun sekitar 1949-1950.

Sedangkan di Kalimantan Selatan, ada perusahaan penggergajian kayu yang Bernama “Java Hout” yang awalnya modal dari Belanda. Namun pada 1949-1950, perusahaan itu dinasionalisasi ke tangan Indonesia dan menghasilkan rata rata 100.000 meter kubik.

Banyak juga perusahaan kayu yang dikerjakan rakyat Banjar secara manual. Usaha kayu rakyat ini bersifat turun temurun disebut “Wantilan”. Banyak berdiri “Wantilan-wantilan” rakyat di kampung tepian sungai barito, seperti kampung sungai saluang. Wantilan rakyat ini menghasilkan kayu gergajian.

Wantilan ditepian sungai barito tadi banyak membeli bahan mentah kayu di pedalaman barito. Hasil kayu gergajian dibeli oleh pedagang pedagang Banjar yang punya “galangan” di Surabaya dan dipasarkan ke seluruh Jawa

Selain kayu, Kalsel juga dikenal dengan kerajinan dari rotan. Khususnya didaerah Margasari yang memiliki produk khasnya berupa tikar purun dan kopiah dari akar jangang. Bahkan pada 1950, ada kelompok Persatuan Pengrajin Anyaman Margasari yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas anyaman warga margasari.

Sumber : buku Sejarah Banjar Balitbangda Provinsi Kalsel oleh penerbit Ombak Yogyakarta. Sub judul "Kehidupan Sosial Ekonomi " halaman 898


Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner